MITOS RORO MENDUT DAN PRANACITRA DALAM TRADISI WILUJENGAN DAN PANYUWUNAN DI DUSUN KAJOR WETAN DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

ANITA AGUSTINA, NIM. 08520014 (2013) MITOS RORO MENDUT DAN PRANACITRA DALAM TRADISI WILUJENGAN DAN PANYUWUNAN DI DUSUN KAJOR WETAN DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (MITOS RORO MENDUT DAN PRANACITRA DALAM TRADISI WILUJENGAN DAN PANYUWUNAN DI DUSUN KAJOR WETAN DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.)
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (MITOS RORO MENDUT DAN PRANACITRA DALAM TRADISI WILUJENGAN DAN PANYUWUNAN DI DUSUN KAJOR WETAN DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA. )
BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Fokus pembahasan dalam skripsi ini adalah mitos Roro Mendut dan Pranacitra di Dusun Kajor Wetan Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta. Mitos Roro Mendut dan Pranacitra ini berkembang setelah terjadi kekalahan Pathi terhadap Mataram yang mengakibatkan Roro Mendut diboyong dari Pathi ke Mataram dan bertemu kembali dengan Pranacitra hingga keduanya mengkhianati kepercayaan yang diberikan Tumenggung Wiraguna. Tokoh Roro Mendut dan Pranacitra dimitoskan warga setempat sebagai arwah yang memiliki kekuatan gaib sehingga, dapat mengabulkan segala permohonan, memberikan berkah dan keselamatan melalui tradisi Wilujengan dan Panyuwunan di Dusun Kajor Wetan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pelaksanaan tradisi Wilujengan dan Panyuwunan, bagaimana pengaruh mitos Roro Mendut dan Pranacitra terhadap pola kehidupan sosial budaya, serta apa fungsi mitos Roro Mendut dan Pranacitra dalam mempertahankan kelestarian tradisi Wilujengan dan Panyuwunan di Dusun Kajor Wetan? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan tradisi Wilujengan dan Panyuwunan, pengaruh mitos ini terhadap pola kehidupan sosial budaya warga setempat, serta fungsi mitos ini dalam mempertahankan kelestarian tradisi Wilujengan dan Panyuwunan di Dusun Kajor Wetan. Keunikan ini dianalisis dengan menggunakan teori mitos Mircea Eliade karena, mitos ini merupakan kebenaran sejarah yang sesungguhnya dalam artian sejarah yang dapat mempengaruhi pola perilaku manusia. Kemudian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi, paradigma fungsionalisme. Meskipun, terdapat berbagai macam paradigma lain yang lebih baru, tetapi paradigma ini sesuai untuk memahami fungsi setiap unsur-unsur budaya yang ada. Dalam hal ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif, antara lain menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatif dengan pola pengamatan secara lengkap, wawancara mendalam dengan model tidak berencana melalui teknik snowballing, serta dokumentasi berupa data primer dan data sekunder. Setelah pengambilan data tersebut, data dipilih yang paling sesuai untuk dianalisis dan ditarik kesimpulannya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini: pertama, pelaksanaan ritual dalam tradisi Wilujengan dan Panyuwunan ada yang dilaksanakan secara individu dan ada juga yang secara bersama-sama. Pelaksanaan tradisi ini maupun keyakinan warga setempat terhadap mitos Roro Mendut dan Pranacitra terbentuk oleh karakteristik tempat ritual yang terlihat kuno dan terletak di wilayah perbukitan. Kedua, pengaruh mitos Roro Mendut dan Pranacitra terhadap pola kehidupan sosial budaya dapat meningkatkan interaksi sosial, menentukan jenis seni, sesaji, dan pembagian peran dalam ritual. Bahkan, macam-macam mitos ini menyesuaikan tujuan ritual yang dilaksanakan. Ketiga, fungsi mitos Roro Mendut dan Pranacitra dapat mencegah masuknya budaya asing di Dusun Kajor Wetan. Selain itu, tokoh mitos ini diyakini sebagai perantara Tuhan sehingga, dapat mengingatkan peserta tradisi Wilujengan dan Panyuwunan terhadap adanya Tuhan dan dapat menarik perhatian warga setempat maupun pengunjung di zaman modern ini untuk mengikuti tradisi tersebut. Dengan demikian, mitos Roro Mendut dan Pranacitra disertakan untuk mempertahankan kelestarian tradisi Wilujengan dan Panyuwunan. Kata kunci : Mitos, pengaruh, fungsi, tradisi, Wilujengan, Panyuwunan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Ahmad Mutaqin, Ph.D
Uncontrolled Keywords: Mitos, pengaruh, fungsi, tradisi, Wilujengan, Panyuwunan
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Mar 2014 08:09
Last Modified: 06 Aug 2018 10:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10415

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum