BATASAN MELIHAT WANITA DALAM PEMINANGAN ( PERSPEKTIF FIQH IBN HAZM )

BUCHORI MUSLIM , NIM: 08350056 (2012) BATASAN MELIHAT WANITA DALAM PEMINANGAN ( PERSPEKTIF FIQH IBN HAZM ). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (367kB)

Abstract

Ibn H{azm mengungkapkan satu pola seputar perkawinan khususnya batasan melihat wanita dalam peminangan yaitu menganjurkan kebolehan wanita dalam peminangan tanpa disebutkan batasan yang ditentukan. Dengan keumuman, tentang batasan melihat wanita dalam peminangan Ibn H{azm menyebutkan bahwa bagian tubuh calon isteri yang tampak maupun yang tidak tampak. Dari sini bisa mengetahui adanya perbedaan pendapat dari kalangan ulama dalam menyikapi masalah ini. Menurut Ibn H{azm boleh melihat wanita yang dipinang tanpa batasan tertentu. Pendapat ini hanya didasarkan pada zahir nas dari hadis yang menganjurkan melihat tanpa menentukan batasan aurat yang boleh untuk dilihat. Dalam meneliti Fiqh Ibn H{azm, penulis melakukan penelitian kepustakaan (library research) yang berupa karya-karya beliau dengan menggunakan pendekatan Metode penelitian yang digunakan adalah library research yang berarti suatu research kepustakaan atau penelitian kepustakaan murni. Karena pengumpulan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen dan lain-lain yang berhubungan dengan permasalahan melihat wanita dalam peminangan. Metode pendekatan masalah adalah pendekatan ushul fiqh, yaitu pendekatan yang didasarkan pada kaidah hukum fiqh. Dalam menganalisis data yang diperoleh, penyusun menggunakan pola pikir induktif, yaitu dengan menganalisa pemikiran Ibn H{azm tentang batasan melihat wanita dalam peminangan yang kemudian diambil kesimpulan umum, kemudian dari kesimpulan umum tersebut akan dianalisis bagaimana pandangan serta metode istinbat hukum Ibn H{azm tentang batasan melihat wanita dalam peminangan dan relevansi pandangannya dengan aturan di Indonesia. Ibn H{azm berpendapat dengan bolehnya melihat semua bagian tubuh calon isteri baik yang tampak maupun yang tidak tampak disatu sisi diperkirakan dapat mendukung upaya melanggengkan pernikahan, yaitu dengan melihat bagian yang tampak maupun tidak tampak maka laki-laki yang meminang bisa mengetahui keadaan calon istri secara keseluruhan. Berdasarkan analisis, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa Ibn H{azm hanya berdasar pada z}ahir nas, yakni dari hadis yang membolehkan untuk melihat wanita dalam peminangan. Apabila masalah ini dikaitkan dengan masalah jender pendapat Ibn H{azm tersebut dipandang merugikan dan kurang memperhatikan kepentingan wanita, tetapi pendapat tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk mengeneralisasikan ketentuan hukum Islam secara umum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Abd. Madjid, M.Si
Uncontrolled Keywords: WANITA, EMINANGAN, ( PERSPEKTIF FIQH IBN HAZM )
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:15
Last Modified: 13 Apr 2016 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10485

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum