TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP NAFAQAT AL-MA'ISYAH ANAK YANG SUDAH MENIKAH

SURYANTO - NIM. 01350648, (2008) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP NAFAQAT AL-MA'ISYAH ANAK YANG SUDAH MENIKAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP NAFAQAT AL-MA'ISYAH ANAK YANG SUDAH MENIKAH )
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP NAFAQAT AL-MA'ISYAH ANAK YANG SUDAH MENIKAH )
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (993kB)

Abstract

Pengertian anak secara umum yang dipahami oleh masyarakat adalah keturunan yang kedua setelah ayah dan ibu, sekalipun hasil dari hubungan yang tidak sah. Menurut kaca mata Fiqh hal itu sudah dinamakan anak. Pada definisi ini tidak dibatasi dengan usia. Sedangkan dalam pengertian menurut Hukum Perkawinan Indonesia, anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan atau belum pernah menikah. Pengertian ini bersandar pada kemampuan anak, jika umur anak telah mencapai 18 tahun namun masih belum mampu menghidupi dirinya sendiri, maka ia termasuk dalam kategori anak. Al-Nafaqah merupakan hak isteri dan anak-anak untuk mendapatkan makanan, pakaian dan kediaman, serta beberapa kebutuhan pokok lainnya dan pengobatan, bahkan sekalipun si isteri adalah seorang wanita yang kaya. Nafkah dalam bentuk ini wajib hukumnya berdasarkan al-Quran, al-Sunnah dan Ijma' Ulama. Bila kedua pasangan itu telah sama-sama dewasa, hal ini merupakan kewajiban suami untuk memberikan makanan, pakaian dan kediaman bagi isteri dan anak-anaknya sesuai dengan tingkat kedudukan sosial pasangan tersebut dan selaras dengan adat kebiasaan masyarakat di tempat tinggal mereka. Nafkah menjadi hak anak yang wajib dipenuhi orang tua. Pemenuhan nafkah merupakan bagian dari upaya mempertahankan keutuhan dan eksistensi keluarga. Nafkah diwajibkan disebabkan adanya perkawinan. Tanggung jawab orang tua untuk memelihara anak serta kewajiban untuk melaksanakan tugas tersebut sebagai wujud konkrit taat kepada Allah. Adapun pokok masalah dari penelitian ini adalah bagaimana status i Nafaqat Al-Ma'isyah /i terhadap anak yang sudah menikah ditinjau dari i Maqasid al-Syar'iyyah /i . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka i (library research) /i , sementara sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis-normatif, adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan dan penelaahan terhadap buku pustaka dan karya ilmiah lainnya. Dalam menganalisis menggunakan analisis data secara kualitatif dengan metode berpikir secara induktif. Setelah melalui proses yang panjang, sampailah pada kesimpulan penelitian ini yang pada hakekatnya nafkah memang wajib terhadap keluarga. Khusus masalah nafkah terhadap anak yang sudah menikah yang belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri adalah merupakan sebuah hak bagi orang tua untuk memberi nafkah terhadap anaknya yang sudah menikah itu. br br

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Hj. FATMA AMILIA, S.Ag, M.Si.; Pembimbing II : YASIN BAIDI, S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Tinjuan Hukum Islam, Anak yang sudah menikah
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 22 May 2012 08:27
Last Modified: 29 Mar 2016 09:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1064

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum