TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP VASEKTOMI (STUDI TERHADAP PERAN SERTA SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMI DALAM BER-KB DI BKKBN DIY)

SITI LATIFAH, NIM. 08350009 (2012) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP VASEKTOMI (STUDI TERHADAP PERAN SERTA SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMI DALAM BER-KB DI BKKBN DIY). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Program Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia yang ditangani oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini merupakan bentuk usaha manusia dalam rangka mengatasi masalah kependudukan melalui pengendalian penduduk dengan tujuan mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia. Pelaksanaan Keluarga Berencana memerlukan metode kontrasepsi sebagai usaha untuk mencegah terjadinya pembuahan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dari perempuan dan sel sperma dari laki-laki. Di Indonesia, vasektomi merupakan salah satu kontrasepsi yang dikampanyekan pemerintah saat ini. Vasektomi dimasukkan dalam program KB Nasional karena satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang paling aman, dapat dipercaya dan tidak menelan banyak biaya. DIY merupakan propinsi yang menempati posisi teratas dalam menjalankan program KB aktif di tahun 2011, namun terdapat permasalahan dalam pelaksanaan program KB secara nasional termasuk DIY, yakni kurangnya peran serta suami dalam ber-KB khususnya vasektomi. Selanjutnya, bagaimana peran serta suami melakukan vasektomi dalam ber-KB di BKKBN DIY? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap peran serta suami melakukan vasektomi dalam ber-KB? Jenis penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah field research yang didukung library research. Penelitian ini bersifat preskiptifanalitik, kemudian metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan pengumpulan dokumen, serta pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif, dengan kerangka berfikir induktif, yaitu dengan menjelaskan peran serta suami melakukan vasektomi di BKKBN DIY, kemudian dianalisis dengan perspektif hukum Islam. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran serta suami melakukan vasektomi dalam ber-KB masih terbilang rendah. Hal tersebut dikarenakan faktor yang dialami oleh masyarakat, diantaranya: Sosial budaya, pengetahuan masyarakat, kondisi sosial ekonomi masyarakat, sosialisasi KB pria masih kurang, belum dimanfaatkannya peserta KB pria dengan maksimal, dan tokoh agama tertentu belum membolehkan vasektomi. Data tahun 2010 dan 2011 menunjukkan ada peningkatan penggunaan KB aktif bagi suami. Peserta KB aktif pria meningkat menjadi 29.846 peserta dari tahun sebelumnya yang berjumlah 28.018 peserta, hanya saja yang masih banyak digunakan oleh suami adalah kondom, sedangkan vasektomi masih terbilang rendah. Peran serta suami melakukan vasektomi dalam ber-KB pada dasarnya tidak diperbolehkan, kecuali dalam keadaan darurat. Darurat dalam hal ini merupakan jalan alternatif untuk memenuhi keadaan yang sangat terpaksa, vasektomi bisa dilakukan jika alat kontrasepsi yang ada benar-benar tidak cocok atau tidak bisa digunakan oleh sang istri dan suami, seperti: pil, suntik, IUD, implant, maupun kondom. Vasektomi dalam alasan tersebut diperbolehkan karena termasuk memelihara jiwa dan memelihara keturunan, serta pertimbangan agar bahaya yang lebih besar tidak terjadi dan dapat dicegah sedini mungkin

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Hj. Ermi Suhasti, M.S.I.
Uncontrolled Keywords: keluarga berencana, vasektomi
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:53
Last Modified: 15 Apr 2016 09:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10700

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum