KUASA KIAI DALAM PEMAKNAAN POLITIK PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TSANIYATUL AZIZAH, NIM. 08370009 (2012) KUASA KIAI DALAM PEMAKNAAN POLITIK PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (433kB)

Abstract

Dilihat dari sejarahnya, Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) muncul sebagai jawaban terhadap usulan warga Nahdlatul Ulama(NU) dari seluruh pelosok negeri yang menginginkan hadirnya satu wadah yang dapat menampung aspirasi politik kaum Nahdliyyin. Keinginan itu direspon oleh Pengurus Besar NU(PBNU) yang kemudian membidani lahirnya PKB dan segera membentuk PKB di tingkatan propinsi, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta. PKB ini lahir melalui sebuah rangkaian proses pengkajian yang intensif. Ia tumbuh menjadi partai yang bersifat kebangsaan, demokratis dan terbuka bagi siapa saja dalam artian lintas agama, suku, ras dan golongan, berciri humanisme religious (insaniyah diniyah) dan amat peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan yang agamis dan berwawasan kebangsaan. Dalam perjalanan politiknya, PKB DIY mengalami penurunan jumlah suara dalam keikutsertaannya di Pemilu. Selain itu, PKB sebagai partai yang didirikan para ulama NU ternyata menyimpan potensi konflik. Perpecahan demi perpecahan merupakan fakta tak terbantahkan.Dalam setiap episode konflik berimbas pada keberadaan kiai, baik yang ada dalam struktur PKB maupun yang berada di luar struktur partai. Karena itu, maka penyusun tertarik untuk meneliti bagaimanakah kuasa kiai dalam pemaknaan PKB di DIY. Jenis penelitian yang digunakan oleh adalah penelitian lapangan (Field research). Dengan metode wawancara beberapa kiai yang PKB DIY. Adapun metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif yang bersifat kualitatif. Data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang (subyek penelitian). Pendekatan masalah yang digunakan dalam memaparkan datadata dalam skripsi ini adalah metode pendekatan historis- sosiologis. Pendekatan historis ini melihat latar belakang sejarah bagaimana berdirinya PKB yang kemudian digabungkan dengan pendekatan soisologis Dari penelitian dan pengumpulan data, dapat diketahui bahwa ,pertama di DIY kiai tetap memiliki kuasa dalam PKB. Ini dikarenakan kultur PKB DIY masih sama dengan NU pada umumnya. Namun, tidak semua kiai memiliki kekuasaan untuk memutuskan/ memberi kebijakan partai. Kedua, Kekuasaan kiai dalam PKB di DIY ini simetris (seimbang) tidak terlihat adanya superordinasi dan subordinasi. Sehingga kekuasaan kiai di PKB ini tidak mutlak. Setiap kebjakan selalu ada kordinasi yang baik antara Dewan Syura dan Dewan Tanfidz. Ketiga, peran kiai dalam PKB DIY ada tiga bentuk. Sebagai aktor, pendukung dan sebagai partisipan. Sebagai aktor, kiai langsung terjun ke dalam garis perjuangan PKB, misalnya dalam kelahiran PKB DIY. Selanjutnya sebagai pendukung maksudnya pada peran ini, kiai mendukung terhadap PKB, namun tidak berada di garis depan dalam memperjuangkan PKB DIY. Selanjutnya yakni sebagai partisipan, adalah kiai memberikan restu terhadap calon tertentu, dan tidak terlibat dalam aksi dukungan, atau menjadi tim sukses. Jadi tidak semua kiai fokus pada PKB DIY, kebanyakan kiai tersebut lebih memilih fokus pada pesantren yang diasuhnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Yani Anshori, M. A.
Uncontrolled Keywords: konflik, PKB
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Mar 2014 14:56
Last Modified: 27 Apr 2016 09:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10719

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum