PERBANDINGAN STRUKTUR MORFOLOGI KULIT EKOR ASLI DAN REGENERAT TOKEK (Gekko gecko Linnaeus, 1758) DENGAN CICAK (Hemadactylus frenatus Gray, 1825)

BASRAWI, NIM. 07640019 (2012) PERBANDINGAN STRUKTUR MORFOLOGI KULIT EKOR ASLI DAN REGENERAT TOKEK (Gekko gecko Linnaeus, 1758) DENGAN CICAK (Hemadactylus frenatus Gray, 1825). Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Beberapa anggota Lacertilia mempunyai cara perlindungan diri dengan autotomi ekor, yaitu putusnya ekor pada tempat-tempat tertentu disepanjang ekor yang disebut dataran autotomi. Autotomi ekor terjadi apabila hewan dikejar atau ekornya ditangkap. Cicak (Hemidactylus frenatus) merupakan salah satu anggota Lacertilia yang mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi ekor sehingga sangat menarik untuk diteliti. Ekor yang mengalami regenerasi tidak disokong oleh deretan vertebra seperti halnya ekor asli, Pada ekor yang regenerasi medulla spinalis tidak sempurna karena hanya tersusun atas sel-sel epindima, sel-sel glia dan serabut- serabut syaraf tanpa badan sel syaraf. Lapisan epindema merupakan deretan sel-sel ependima yang melapisi canalis centralis medulla spinalis. Proses regenerasi dimulai dengan penutupan luka oleh epitheliocyti kulit yang bergerak meluas masuk ke bagian luka yaitu diantara koagulat darah yang menutupi luka dan textus connectivus di dekatnya. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan struktur kulit ekor asli dan hasil regenerat pada Gekko gecko dengan Himadactylus frenatus secara makrospis dan mikroskopis. Metode yang digunakan adalah metode perafin dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) dan Mallory Triple Strain (MTS). Pengamatan secara makroskopis bahwa kulit ekor tokek warna agak gelap serta ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun imrikat warna, bentuk, serta susunan sisik-sisik disepanjang ekor. kulit ekor yang regenerat memiliki warna kulit lebih gelap dan pucat jika dibandingakn dengan kulit ekor asli. Kulit ekor tokek asli maupun regenerat lebih tebal dari pada kulit ekor cicak, serta kulit tokek memiliki bintik-bintik atau tonjolan di sepanjang kulit. Pengamatan secara mikroskopis terdapat perbedaan struktur kulit ekor tokek asli maupun yang regenerat dengan kulit ekor cicak asli maupun regenerat. Struktur kulit ekor yang mengalami regenerasi memiliki struktur yang berbeda dengan struktur kulit ekor asli.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: M. Ja’far Luthfi, Ph.D
Uncontrolled Keywords: Cicak, Tokek, Hematoxylin-Eosin, Mallory Triple Strain, parafin
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 14 Mar 2014 15:02
Last Modified: 09 Dec 2016 13:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/10799

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum