PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN

AHMAD DANUJI, NIM. 08370056 (2014) PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN WAHID HASYIM TENTANG ISLAM DAN KEWARGAAN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Perdebatan mengenai dasar negara merupakan perdebatan yang paling panas yang pernah ada dalam republik ini. Hal ini bisa dimaklumi karena dasar negara memiliki dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan Negara Republik Indonesia. Sehingga ketika digelar diskusi mengenai dasar negara terjadi debat yang sengit. Setidaknya perdebatan ini dipengaruhi oleh adanya berbagai macam corak pemikiran tokoh pada waktu itu. Antara lain: Nasionalisme Radikal yang dimotori oleh Soekarno dan aktivis PNI, Tradisionalisme Jawa seperti Supomo, Islam diwakili Muhammad Natsir, dan Komunisme diwakili Aidit. Corak pemikiran yang bermacam-macam ini pula yang menjadi penyebab ketika Ketua BPUPKI Dr. Radjiman melontarkan sebuah pertanyaan tentang landasan filosofis yang akan digunakan sebagai dasar Negara Republik Indonesia menyulut benih-benih perdebatan pemikiran pengenai dasar negara yang akan digunakan sebagai dasar penyelenggaraan kegiatan Negara Indonesia begitu terlihat memanas di antara tokoh bangsa yang ikut sebagai perumus dasar negara dibandingkan diskusi-diskusi lain. Wahid Hasyim wakil dari Nahdlatul Ulama (NU) yang pada mulanya begitu gigih memperjuangkan sila pertama dalam Pancasila yakni: Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Menjalankan Syariat Islam Bagi Para Pemeluknya akhirnya melunakkan pemikirannya terkait sila pertama Pancasila tersebut. Dalam konteks inilah penyusun melihat bahwa Pemikiran Wahid Hasyim tersebut merupakan pemikiran kewargaan. Untuk mengungkap pemikiran Wahid Hasyim tentan kewargaan, penyusun menggunakan teori Analisis Wacana Kritis (critical discourse analysis) dan teori kewargaan dalam konsep Barat dan Islam dengan metode penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan filosofis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pemikiran kewargaan Wahid Hasyim berhubungan dengan komunitasnya untuk membangun kesetaraan di antara warga negara dalam menentukan kebijakan, dan bagaimana memposisikan dirinya dengan kelompok lain (non muslim) di dalam negara memiliki kedudukan yang sama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Katan Kunci: BPUPKI, NU, Wahid Hasyim, Kewargaan.
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 25 Mar 2014 09:11
Last Modified: 29 Apr 2016 10:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11320

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum