TINJAUAN MAQASID AS-SYARI’AH TERHADAP PERKAWINAN ODHA (ORANG DENGAN HIV & AIDS)

AGUNG DWIYONO, NIM. 08350036 (2014) TINJAUAN MAQASID AS-SYARI’AH TERHADAP PERKAWINAN ODHA (ORANG DENGAN HIV & AIDS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN MAQASID AS-SYARI’AH TERHADAP PERKAWINAN ODHA (ORANG DENGAN HIV & AIDS))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN MAQASID AS-SYARI’AH TERHADAP PERKAWINAN ODHA (ORANG DENGAN HIV & AIDS))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Perkawinan memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu untuk melakukan pengabdian kepada Tuhan dengan sebaik-baiknya dan dengan pengabdian ini diharapkan adanya intervensi dalam kehidupan berkeluarga yang akhirnya akan melahirkan generasi-generasi yang taat dan shalih. Berdasarkan tujuan inilah maka menghadapi pernikahan harus dilakukan dengan kematangan baik kematangan dari segi materiil terlebih lagi dari segi moril. Dengan kata lain mendapatkan kedewasaan sebelum menikah lebih baik daripada mendapatkannya sesudah menikah. Seseorang yang sudah matang dari segi materiil belum tentu sudah matang dari segi moril. Seperti orang dengan HIV dan AIDS yang ingin melaksanakan perkawinan. Perlu melakukan tinjauan khusus mengenai hukum Islam terhadap perkawinan ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Perkawinan secara umum dari berbagai literatur dari Nash, kitab fikih dan perundang-undangan di Indonesia, kemudian meninjau maslahat dengan maqasid syari’ah terhadap hukum Perkawinan ODHA dengan sesama ODHA dan hukum Perkawinan ODHA dengan Non ODHA Penelitian ini adalah penelitian literatur (library research) dengan metode pendekatan maqasid syari’ah yang penekanannya terletak pada upaya menyingkap dan menjelaskan hukum dari suatu kasus melalui pertimbangan maksud-maksud syara’ dalam menetapkan hukum yang tidak ada dalil nashnya secara rinci. Diantara banyak metode istinbat hukum yang tidak ada dalil nashnya secara rinci adalah Sadd az-Zari’ah, yaitu menutup jalan menuju kerusakan. Istinbat hukum pada penelitian ini bersifat taaquli, yaitu sebuah penetapan hukum yang bisa di nalar, sehingga manusia bisa merasakan dan mengkaji maslahat/kebaikan yang ada dalam hukumnya Berdasarkan hasil analisis maqasid syari’ah dapat dijelaskan bahwa perkawinan ODHA harus bisa mengupayakan kemaslahatan rohani (ukrawi) dan lebih mengutamakan kemaslahatan ini dibanding kemaslahatan jasmani (duniawi), Islam menganjurkan agar memperhatikan dan memperlakukan orang yang sakit dengan baik. Begitu juga terhadap ODHA namun tentunya jangan sampai perlakuan yang baik itu justru akan mengorbankan orang lain yang tidak terkena. karenanya diperlukan upaya-upaya yang sangat bijaksana agar ODHA dapat dirawat, diobati dan diperlakukan secara manusiawi dengan tidak mengorbankan pihak lain. Jika ODHA ingin menyalurkan hasrat seksualnya secara aman, sebaiknya melakukan perkawinan dengan sesama ODHA dengan memenuhi segala syarat dan rukun perkawinan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag.
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Mar 2014 07:52
Last Modified: 19 Apr 2016 14:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11389

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum