TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN MASYARAKAT MANDAR DI DESA BATUPANGA KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR

MUHAMMAD SALIM , NIM. 09350078 (2014) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN MASYARAKAT MANDAR DI DESA BATUPANGA KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN MASYARAKAT MANDAR DI DESA BATUPANGA KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (641kB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEWARISAN MASYARAKAT MANDAR DI DESA BATUPANGA KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Hukum kewarisan menduduki tempat amat penting dalam hukum Islam. Al-Qur’an (An-Nisa ayat 11, 12, dan 176) mengatur hukum kewarisan dengan jelas dan terperinci. Hal ini dapat dimengerti sebab masalah warisan pasti dialami oleh setiap orang. Kecuali itu, hukum kewarisan langsung menyangkut harta benda yang apabila tidak diberikan ketentuan secara tepat dan benar, amat mudah menimbulkan sengketa di antara ahli waris. Ketika hukum Islam hendak menanamkan nilai-nilainya sebagai landasan kesadaran hukum yang mengatur tata tertib masyarakat, ketika itu pula ia berhadapan dengan nilai-nilai kesadaran hukum adat, termasuk hukum kewarisan. Masyarakat Mandar, Desa Batupanga, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewalimandar, mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan hubungan hukum yang ditimbulkan berkaitan dengan harta seseorang yang meninggal dunia dengan anggota keluarga yang ditinggalkannya. Mereka menganut sistem mayorat lakilaki, yaitu apabila anak laki-laki tertua pada saat pewaris meninggal atau anak laki-laki sulung (atau keturunan laki-laki) merupakan ahli waris tunggal. Anak laki-laki tertua yang sudah dewasa bisa menjadi pengganti orang tua yang telah meninggal dunia bukanlah pemilik harta peninggalan secara perorangan, ia berkedudukan sebagai pemegang mandat orang tua yang mempunyai kewajiban mengurus anggota keluarga yang lain yang ditinggalkan termasuk harta warisan. Penelitian ini mencoba mengungkap apa yang menjadi latar belakang dari pelaksanaan sistem kewarisan pada masyarakat Desa Batupanga, bagaimana praktek pelaksanaan warisan tersebut ditinjau dari perspektif hukum Islam, serta bagaimana pengaruh pelaksanaan sistem kewarisan itu terhadap permasalahan kewarisan di Indonesia. Penelitian ini sendiri menggunakan pendekatan normatifsosiologis. Pendekatan normatif dimaksudkan untuk menelusuri alasan yang dipakai dalam pelaksanaan sistem kewarisan adat berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku, sedangkan sosiologis untuk melihat realitas kehidupan masyarakat Desa Batupanga dalam melaksanakan sistem kewarisan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembagian warisan di desa Batupanga, Sulawesi Barat, biasanya dilakukan berdasarkan musyawarah keluarga yang dihadiri pewaris, ahli waris, dan para pemangku adat selain itu terdapat perbedaan pada Sistem dan Praktek pembagian harta warisan pada masyarakat Desa Batupanga dengan ilmu farā’id. Namun berdasarkan tasāluh hal ini dibolehkan karena sesuai dengan tujuan pembentukan hukum Islam yaitu terwujudnya kemaslahatan ummat, selain itu tetap berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Pembagian harta waris di Batupanga lebih menekankan sistem kekeluargaan hal ini bertujuan untuk tidak menimbulkan konflik yang berkelanjutan diantara keluarga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Supriatna M.Si.
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Mar 2014 11:26
Last Modified: 19 Apr 2016 12:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11419

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum