PENDAMPINGAN HUKUM TERHADAP KORBAN INCEST MELALUI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI

NOVIA AYYU ALFIANA, NIM. 10340058 (2014) PENDAMPINGAN HUKUM TERHADAP KORBAN INCEST MELALUI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENDAMPINGAN HUKUM TERHADAP KORBAN INCEST MELALUI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (23MB) | Preview
[img] Text (PENDAMPINGAN HUKUM TERHADAP KORBAN INCEST MELALUI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK (P2TPA) REKSO DYAH UTAMI)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Perilaku seksual terhadap anak (Sexual Abuse) merupakan salah satu masalah urgent yang harus segera diatasi. Incest adalah salah satu kasus Sexual Abuse, ironisnya banyak kasus incest dalam masyarakat yang tidak terungkap karena alasan tabu. Dampaknya korban incest yang umumnya adalah anak di bawah umur kurang mendapatkan perlindungan hukum secara maksimal. Kurangnya pendampingan hukum melalui sarana Penal terhadap korban membuat masyarakat lebih memilih sarana Non Penal. Salah satu badan yang sering dipilih oleh korban adalah Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami Dari sinilah penyusun tertarik untuk meneliti bagaimana Pendampingan Hukum dan Kendala Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami dalam penanganan tindak pidana incest. Untuk menjawab pertanyaan di atas penyusun menggunakan metode penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang obyeknya langsung berasal dari Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami yang berupa data yang di dapat melalui wawancara dengan informan dan diperkuat dengan dokumen-dokumen serta arsip-arsip yang ada. Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik, yaitu penelitian untuk menyelesaikan masalah dengan cara mendeskripsikan masalah melalui pengumpulan data dalam bentuk kata-kata atau gambar, kemudian dianalisa sesuai dengan data yang penyusun temukan di lapangan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa perndampingan yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami dalam penanganan tindak pidana incest memiliki prosedur yang jelas dan sistematis, pendampingan yang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sarana Penal dan sarana Non Penal. Sarana Penal melalui pendampingan hukum dengan memberikan pelayanan konsultasi hukum, pendampingan, dan pembelaan hukum bekerjasama dengan penegak hukum serta membuat laporan perkembangan penanganan hukum. Sedangkan sarana Non Penal melalui pelayanan pengaduan, pelayanan kesehatan, pelayanan rehabilitasi sosial dan pelayanan pemulangan dan reintegrasi sosial. Faktor-faktor penghambat yang dilalui Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Rekso Dyah Utami dalam menangani kasus incest da 3 (tiga) yaitu : pertama masalah koordinasi dengan pihak kepolisian, kedua Incest adalah gejala masyarakat yang sifatnya sporadik, tidak sistemik sehingga tidak dapat di prediksi ataupun di deteksi sebelumnya dan ketiga adalah reaksi masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Faisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Mar 2014 13:18
Last Modified: 28 Dec 2016 14:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11425

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum