FUNGSI BANGUNAN KOBHUNG DALAM TANEAN LANJANG BAGI MASYARAKAT TEBUL TIMUR KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR

EKO PRASETYO , NIM. 09120057 (2014) FUNGSI BANGUNAN KOBHUNG DALAM TANEAN LANJANG BAGI MASYARAKAT TEBUL TIMUR KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (FUNGSI BANGUNAN KOBHUNG DALAM TANEAN LANJANG BAGI MASYARAKAT TEBUL TIMUR KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (FUNGSI BANGUNAN KOBHUNG DALAM TANEAN LANJANG BAGI MASYARAKAT TEBUL TIMUR KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Permukiman tradisional masyarakat Madura memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan permukiman – permukiman masyarakat lainnya, dan lebih dikenal dengan model atau sebutan Tanean Lanjang. Konsep permukiman Madura yang masih bisa ditemukan di desa Tebul Timur (Madura) adalah site plan bangunan berkelompok dengan ciri khas masing – masing kelompok terdiri dari bangunan rumah induk, dapur, kandang, Kobhung dan halaman yang dikelilingi bangunan tersebut. Pola permukiman Tanean Lanjang memiliki fenomena sosial yang sangat tinggi bagi masyarakat Madura, salah satu di antara fenomena tersebut adalah langgar atau Kobhung. Kobhung menempati posisi penting dalam Tanean Lanjang, karena bangunan ini menjadi pusat Tanean. Hampir semua bangunan keluarga di Madura memiliki Kobhung. Inilah yang unik di Madura, letaknya rata - rata di sebelah barat, selain menandakan arah kiblat juga gampang mengawasi keamanan lingkungan keluarga. Fungsi Kobhung lainnya sebagai tempat peristirahatan dan berkumpulnya keluarga dan kerabat, juga sebagai tempat menerima tamu dan tempat beribadah keluarga. Yang terpenting dari sekian banyak fungsi Kobhung adalah sebagai pewaris nilai – nilai tradisi luhur masyarakat Madura. Nilai luhur yang selalu ditekankan berupa kesopanan, kehormatan, dan agama. Di pedesaan Madura secara umum, bangunan Kobhung hampir dapat dipastikan ada pada setiap kelompok Tanean Lanjang dan sampai sekarang tetap eksis menjalankan fungsinya. Begitu pentingnya bangunan ini sehingga ada anggapan dalam masyarakat Madura bahwa Tanean tanpa Kobhung atau langgar dianggap kurang lengkap, atau dengan istilah lain Camplang alias Ta’ Ghenna’. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, karena untuk mengetahui fungsi bangunan Kobhung ini penulis mengunakan pengamatan dan wawancara langsung terhadap masyarakat Madura di desa Tebul Timur yang memilki model Permukiman Tanean Lanjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode budaya, dan memakai pendekatan antropologi dan historis. Kobhung atau langgar yang merupakan budaya masyarakat Madura sebagai sarana untuk melakukan aktifitas – aktifitas sosial dan keagamaan, maka penulis mengunakan teori Emile Durkheim tentang fungsionalisme, Ia melihat melalui konsep integrasi yang diartikan sebagai suatu keadaan keseimbangan. Berkaitan dengan itu aliran fungsionalisme memberikan sorotan tersendiri serta tekanan khusus atas apa yang ia lihat dari agama, jelas agama dilihat dari fungsinya, agama dipandang sebagai suatu institusi yang lain, yang mengemban tugas (fungsi) agar masyarakat berfungsi dengan baik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Syamsul Arifin, M.Ag.
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 01 Apr 2014 08:20
Last Modified: 21 Aug 2015 14:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11505

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum