KONSEP MANUSIA IBN ‘ARABI: PERSPEKTIF TRANSPERSONALISME

AGUS EKO CAHYONO, NIM. 10510050 (2014) KONSEP MANUSIA IBN ‘ARABI: PERSPEKTIF TRANSPERSONALISME. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP MANUSIA IBN ‘ARABI: PERSPEKTIF TRANSPERSONALISME)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (511kB) | Preview
[img] Text (KONSEP MANUSIA IBN ‘ARABI: PERSPEKTIF TRANSPERSONALISME)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Manusia selalu menjadi kajian yang menarik, hal ini diketahui berdasarkan data. Sejak awal manusia mempunyai peradaban menulis, terutama tentang penulisan sejarah sejak saat itu pula penulisan tentang manusia dimulai. Istilah antoprosentris dalam filsafat, dimana manusia menjadi pusat ilmu pengetahuan, semakin kuat pula daya tarik peneliti untuk mengkaji manusia dari berbagai aspeknya. Dalam Islam kajian tentang manusia berada pada wilayah tasawuf, dari sini manusia dipandang sebagai manusia yang sempurna berdasarkan interpretasi tentang firman Tuhan bahwa manusia sebagai manusia sebagai khalifah di bumi. Sehingga manusia dituntut untuk mengaktualisasikan potensi dasar yang berada pada diri manusia. Di sisi lain terdapat ilmu yang mengkaji tentang jiwa, yakni psikologi. Teori psikologi yang intens terhadap aktualisasi potensi dasar untuk mencapai titik spiritual adalah transpersonalisme. Ibn ‘Arabi merupakan salah satu tokoh tasawuf yang memahami dengan baik keilmuan filsafat, sehingga tasawufnya dikatagorikan sebagai tasawuf falsafi. Dalam pemikiran dan karya-karyanya ia memiliki konsep manusia sempurna. Disisi lain terdapat suatu perkembangan ilmu psikologi yang menfokuskan pada dunia spiritual atau parapsikologi atau metafisika yang disebut dengan psikologi transpersonal atau disebut dengan transpersonalisme.Ia mempunyai teori yang menekankan manusia menjadi mengaktualisasikan potensi terpendam yang lebih dalam. Dari landasan ilmu yang berbeda, namun memiliki bidikan yang sama tentang jiwa, terutama tentang jiwa spiritual dan konsepsi tentang perwujudan manusia sempurna. Penulis mencoba mengintegrasikan antara konsep tasawuf dan konsep transpersonalisme. Waktu, semakin menjadikan manusia modern rusak, dikarenakan minimnya pengetahuan akan naluri dasar yang telah diberikan Tuhan. Bentuk integrasi dua konsep diatas diharapkan memperikan warna yang berbeda untuk memberikan kesadaran akan potensi dasar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan mencoba mengumpulkan data utama yang kemudian diklasifikasikan menjadi data yang akurat melalui kajian pustaka. Perolehan data didapatkan dari data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam mengaktualisasikan potensi dasar spiritualitas manusia menurut Ibn ‘Arabi dapat ditinjau dari teori transpersonalisme. Sebagaimana telah diteorisasikan, sebagaimana berikut; pertama, pengetahuan tentang jiwa, kedua, tingkatan-tingkatan pencapaian titik tertinggi, ketiga, tahapan kesadaran tentang kesatuan (union), keempat, hamba yang paripurna. Dimana setiap bagiannya tertinjau oleh teori tersebut. Sehingga manusia dalam memahami potensi dasar kemanusiaannya sebagai makhluk tidak hanya berhubungan dengan materi sebagaimana bentuk fisik manusia itu. Namun manusia secara sadar berhubungan dengan hal-hal yang bersifat metafisik, dan ini merupakan pembuka kesadaran tersebut dalam rangka aktualisasi potensi spiritual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Muh. Fatkhan, S.Ag., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Ibn ‘Arabi, Manusia, Transpersonal, Tasawuf
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Apr 2014 11:26
Last Modified: 29 Apr 2015 10:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11749

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum