NEGARA FEDERASI PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH

NABHAN SYAHIRO HERA - NIM. 99373828, (2008) NEGARA FEDERASI PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Bentuk negara yang sekarang ramai diperbincangkan di dunia adalah bentuk negara federasi. Bentuk negara ini disinyalir mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bentuk negara lain karena dalam bentuk negara federasi terdapat kebebasan bagi daerah untuk mengelola daerahnya sendiri sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesenjangan antara pemerintahan pusat dengan Daerah. Sistem ini sangat popular, karena negara-negara yang menganut bentuk ini menjelma menjadi Negara maju seperti Amerika, Swiss, dan Malaysia. Akibat progress luar biasa dari negara-negara penganut negara federasi, banyak negara di dunia termasuk Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim ingin mencoba bentuk negara federasi untuk mengatasi krisis multi dimensional. Banyak pengamat muslim Indonesia seperti Amien Rais, Hasan Tiro bahkan Abdurrahman Wahid berpendapat, salah satu cara untuk mengeluarkan Indonesia dari berbagai macam krisis ekonomi serta ketidakailan antara pusat dan daerah yang selama ini terjadi adalah dengan menganut bentuk negara federasi. Meskipun banyak tokoh-tokoh Islam Indonesia yang menawarkan bentuk negara federasi, tetapi banyak tokoh muslim Indonesia anti terhadap bentuk negara tersebut karena dianggap bertentangan dengan sistem pemerintahan dan bentuk negara Islam (khilafah) yang tertuang dalam syari'at Islam. Berangkat dari berbagai macam pola pemikiran kaum intelektual muslim terkait dengan federasi dalam Islam, penyusun tertarik untuk meneliti lanjut tentang bentuk negara federasi apakah sesuai dengan syari'at Islam atau tidak ditinjau dari perspektif Fiqih Siyasah. Secara normatif historis, bentuk negara federasi belum dikenal oleh para pemikir muslim zaman klasik dan belum pernah direalisasikan dalam konteks negara Islam, tetapi secara subtansial belum tentu bentuk Negara federasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai syari'at Islam. Skripsi ini mencoba membedah bentuk negara federasi perspektif fiqih siyasah. Untuk menjawab problem di atas, maka penyusun akan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Reseach) yang bersifat deskriptif analitis dengan menguraikan secara sistematis materi pembahasan federasi yang berasal dari berbagai sumber, kemudian dianalisis secara cermat. Pendekatan yang dipakai adalah normatif, yakni mendekati konsep federasi dengan berdasarkan pada teks-teks al-Qur'an dan as-sunnah serta pendapat para pakar politik Islam agar dapat diperoleh gambaran yang jelas apakah bentuk negara federasi sesuai dengan syari'at Islam atau tidak.Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk negara federasi tidak bertentangan dengan syari'at Islam karena Islam tidak menjelaskan secara spesifik tentang bentuk negara yang harus dianut oleh umat Islam. Selain itu bentuk negara federasi mirip dengan bentuk negara Madinah yang pernah didirikan oleh Nabi Muhammad karena meliputi wilayah yang tidak begitu luas sehingga nilai-nilai demokrasi dan nilainilai siyasah syar'iyyah lebih dapat direalisasikan. Selain itu secara subtansial bentuk Negara federasi sangat sesuai dengan syari'at Islam karena tujuan negara federasi adalah untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: b Pembimbing I : /b Siti Fatimah, SH., M.Hum., b Pembimbing II : /b Drs. H. Abd. Madjid AS.
Uncontrolled Keywords: Negara Federasi, Fiqih siyasah.
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1194

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum