HADRAH AHBÂBUL MUSTHOFA CABANG YOGYAKARTA Dalam Pengajian Habib Syekh Bin Abdul Qadir Assegaf di Yogyakarta

ARIF FAIZA, NIM. 07120043 (2013) HADRAH AHBÂBUL MUSTHOFA CABANG YOGYAKARTA Dalam Pengajian Habib Syekh Bin Abdul Qadir Assegaf di Yogyakarta. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (HADRAH AHBÂBUL MUSTHOFA CABANG YOGYAKARTA Dalam Pengajian Habib Syekh Bin Abdul Qadir Assegaf di Yogyakarta)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (HADRAH AHBÂBUL MUSTHOFA CABANG YOGYAKARTA Dalam Pengajian Habib Syekh Bin Abdul Qadir Assegaf di Yogyakarta)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (245kB)

Abstract

Hadrah merupakan salah satu kesenian musik Islam. Ada berbagai macam grup hadrah, salah satunya adalah grup Hadrah Ahbâbul Musthofa. Hadrah membawakan lagu-lagu shalawat. Grup ini mulai berdiri di Yogyakarta pada tahun 2008 di bawah asuhan Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf dari Solo yang bertujuan untuk mengiringi dakwah beliau di berbagai tempat. Pada tahun 2010 seni hadrah mengalami perkembangan yang sangat pesat di Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya grup-grup hadrah yang terbentuk pada kampung-kampung di Yogyakarta yang nuansa hadrahnya seperti grup Hadrah Ah bâbul Musthofa. Banyaknya grup hadrah yang berdiri di Yogyakarta tersebut tidak terlepas karena adanya seorang figur yang menjadi idola masyarakat yaitu Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf. Hadrah Ah bâbul Musthofa sangat menarik untuk diteliti karena seni hadrah ini memiliki pengaruh yang sangat besar, dikarenakan sebelumnya seni budaya Islam seperti ini belum begitu semarak dalam masyarakat Yogyakarta. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengapa masyarakat antusias mengikuti pengajian Habib Syekh bersama Hadrah Ah bâbul Musthofa dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat. Dalam penelitian ini, teori yang saya gunakan adalah teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski. Sebuah teori yang menjelaskan segala aktivitas kebudayaan itu sebenarnya bermaksud memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang yang berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian menghasilkan data berupa pertanyaan atau keterangan dalam bentuk kalimat. Sedangkan dalam tahap pengumpulan data meliputi wawancara, observasi langsung, dokumentasi, analisis data dan laporan penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi budaya yaitu upaya memahami budaya dengan cara melihat wujud praktis budaya yang berkembang dalam masyarakat. Kemudian hasil dari semua data tersebut akan menjadi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat menghadiri pengajian disebabkan karena adanya perkembangan tradisi shalawat di Yogyakarta, kebutuhan terhadap spiritual dan kharisma Habib Syekh. Adapun adanya pengajian juga memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, yang meliputi tiga bidang, yaitu bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Harapan penulis dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran adanya proses perkembangan budaya Islam di suatu msyarakat. Selain itu penulis juga berharap penelitian ini dapat menjadikan khazanah ilmu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: Dr. Imam Muhsin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: HADRAH AHBÂBUL MUSTHOFA
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Apr 2014 07:46
Last Modified: 12 Aug 2015 13:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12008

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum