GAJI GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. YOGYAKARTA

ISTI’ANAH, NIM. 98474112 (2002) GAJI GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. YOGYAKARTA. Skripsi thesis, PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text BAB I. V.pdf Download (1MB) | Preview
	Text BAB II. III. IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Motivasi akan timbul karena ia merasa puas dengan apa yang ia peroleh baik dalam kesejahteraannya maupun yang lainnya. Seperti halnya seorang guru untuk meningkatkan keprofesionalannya, seorang guru harus diperhatikan dalam hal gajinya dan kepangkatannya. Tanpa semua itu maka seorang guru tidak termotivasi dalam pekerjaannya walaupun terkenal dengan sebutan “pahlawan tanpa tanda jasa”. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan sumber datanya dari sumber data primer dan sekunder. Metode analisa yang digunakan untuk membahas dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analitis, induktif, dan deduktif. Adapun pendekatannya menggunakan pendekatan filosofis, historis, dan fiqhiyyah. Menurut tokoh-tokoh pendidikan Islam ykni al Ghazali dan Athiyah al Abrasyi, tidak diperbolehkan seorang guru menerima gaji atas mengajarnya. Namun Athiyah akhirnya membolehkan menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan nya, karenamwenerima gaji tidak bertentangan dengan mencari keridlaan llah SWT dan zuhuid di dunia ini. Akan tetapi berbeda dengan Ibnu Khaldun, yang membolehkan guru menerima gaji, karena tujuan pendidikan adalah untuk memperoleh lapangan pekerjaan yang digunakan untuk memperoleh rizki, dan tugas mengajar adalah suatu hal yang terpuji untuk memperoleh rizki.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item