ISTIYANI WAHYUNINGSIH, NIM. 96121881, SIMBOLISME DALAM BUSANA ABDI DALEM JURU KUNCI MAKAM IMOGIRI KESULTANAN YOGYAKARTA.

ISTIYANI WAHYUNINGSIH, NIM. 96121881 (2003) ISTIYANI WAHYUNINGSIH, NIM. 96121881, SIMBOLISME DALAM BUSANA ABDI DALEM JURU KUNCI MAKAM IMOGIRI KESULTANAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text ( ISTIYANI WAHYUNINGSIH, NIM. 96121881, SIMBOLISME DALAM BUSANA ABDI DALEM JURU KUNCI MAKAM IMOGIRI KESULTANAN YOGYAKARTA.)
BAB I. V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text ( ISTIYANI WAHYUNINGSIH, NIM. 96121881, SIMBOLISME DALAM BUSANA ABDI DALEM JURU KUNCI MAKAM IMOGIRI KESULTANAN YOGYAKARTA.)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pakaian merupakan benda budaya hasil karya manusia yang merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Makna berpakaian tidak lagi hanya sekedar penutup badan namun berkembang ke nilai estetika. Di Indonesia, studi tentang pakaian dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat masih kurang mendapat perhatian baik dari segi sosiologi, antropologi maupun sejarah. Salah satu yang menarik untuk dikaji adalah busana Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terutama yang mengabdi di Makam Imogiri. Makna-makna simbolik dalam tata busana juru kunci Makam Imogiri dapat ditangkap dari adanya benang merah dengan nuansa agamis, politis dan ekonomis. Kajian dalam skripsi ini bertujuan antara lain untuk: 1. Mengetahui keadaan Kesultanan Yogyakarta masa HB IX (1940-1988), 2. Menjelaskan seluk beluk Abdi Dalem Juru Kunci Makam Imogiri Kesultanan Yogyakarta, 3. Memberikan gambaran tentang tata busana Abdi Dalem Juru Kunci Makam Imogiri Kesultanan Yogyakarta, dan 4. Menjelaskan makna-makna simbolik dalam tata busana tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yaitu suatu proses menguji dan menganalisis data yang diperoleh secara kritis terhadap rekamanrekaman dan rekonstruksi masa lalu sehingga hasilnya dapat mendekati kenyataan sedekat mungkin. Metode historis ini menggunakan empat tahapanyang saling berkaitan, yaitu heuristic, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Kesimpulan yang didapat dari kajian ini antara lain: 1. Keratin Yogyakarta termasuk kerajaan yang bersifat ketimuran yang menganut konsep keselarasan antara urusan politik, ekonomi, social dan agama. Di Keraton Yogyakarta, keselarasan ini diungkapkan dalam gelar yang secara tradisional selalu dipakai oleh raja-raja Yogyakarta. Begitu juga dengan busana yang dikenakan baik oleh para pejabat di Keraton maupun oleh para Abdi Dalem terutama Abdi Dalem dan Juru Kunci di Makam Keraton Yogyakarta di Imogiri. 2. Dalam rangka hidup sederhana dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi maka pihak Keraton Yogyakarta perlu menyederhanakan tradisi berbusana serta alat-alat perlengkapan yang diperlukan sepanjang tidak mengurangi makna yang pokok dan nilai-nilai luhur yang ada.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kebudayaan Jawa, Kebudayaan Islam, Keraton Yogyakarta, Busana Juru Kunci Makam Imogiri
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 02 May 2014 13:27
Last Modified: 20 Dec 2016 10:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12321

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum