KONSEP SOSIALITAS MANUSIA DALAM PEMIKIRAN NICOLAUS DRIYARKARA S.J

MUHDAR , NIM. 10510016 (2014) KONSEP SOSIALITAS MANUSIA DALAM PEMIKIRAN NICOLAUS DRIYARKARA S.J. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSEP SOSIALITAS MANUSIA DALAM PEMIKIRAN NICOLAUS DRIYARKARA S.J)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (904kB) | Preview
[img] Text (KONSEP SOSIALITAS MANUSIA DALAM PEMIKIRAN NICOLAUS DRIYARKARA S.J)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Manusia adalah makhuk sosial. Kesosialan manusia timbul dari kodrat manusia. Namun, kesosialan manusia tidak sesederhana yang kita pikirkan. Sebabnya banyak persoalan yang menyangkut tentang kesosialan manusia. Misalnya tentang tumbuhnya budaya individualisme yang bisa menjadi alasan bahwa manusia pada dasarnya adalah individu. Tambah pelik lagi, ketika Thomas Hobbes merumuskan manusia secara mekanis dan individual. Hobbes percaya bahwa manusia adalah pada kodratnya adalah serigala bagi yang lain (homo homini lupus). Selain itu, kita tak mengerti benar apakah kita benar-benar makhluk sosial? Benarkah kita makhluk yang pada dasarnya kejam? Dimana letak kesosialan kita? Pertanyaanpertanyaan diatas dijawab oleh Nicolaus Driyarkara. Sebagai seorang filsuf Indonesia, dan berlatar-belakang pendidikan humaniora yang banyak menimba ilmu di Eropa, beliau mencoba menjawab semua persoalan di atas dengan metode fenomenologi-eksistensial, sehingga persolan tersebut dapat diselesaikan secara filosofis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode library research dengan analisis deskriptif. Penulis dalam mengumpulkan data dengan membagi data primer dan sekunder. Teknik yang digunakan dalam analisa data dalam penelitian ini adalah dengan cara memahami tesis-tesis dari pemikiran tokoh bersangkutan, lalu mendeskripsikan dan menafsirkan pemikiran tokoh tersebut. Dalam analisis pemikiran yang telah dipaparkan juga digunakan analisa historis-filosofis yang melingkupi pemikiran tersebut, yaitu latar belakang yang mempengaruhi munculnya pemikiran tersebut sehingga terungkap makna dan relevansi ketika digunakan untuk mengkaji manusia dan kehidupan sosial pada umumnya. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa kesosialan manusia tampak secara fenomenologis dan eksistensial. Secara fenomenologis, manusia hidup tidak sendirian. Manusia selalu bersama manusia lain. Bahkan aktivitas berfikir, adalah berfikir bersama dengan yang lain. Secara eksistensial, ada manusia adalah ada bersama dengan manusia lain. Kegiatan eksistensial seperti menangis, gembira, sepi adalah berlaku untuk manusia lainnya. Dengan kata lain, manusia melakukan banyak hal untuk manusia, hanya untuk diakui. Driyarkara menunjukkan bahwa fundamen sosialitas adalah persona manusia. Persona tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi sebagai aspek persona manusia mampu menghubungkan manusia dengan sesamanya. Persona dan komunikasi berkembang dalam cinta kasih yang tertanan dalam diri manusia. Oleh karena itu, hubungan manusia dengan yang lain tidak lain adalah socius (teman, sahabat), bukan lupus (serigala). Dengan maksud yang lebih dalam, Driyarkara sesungguhnya menginginkan seluruh manusia bersatu dalam satu tujuan untuk menuju Kerajaan Allah. Sosialitas manusia ini tidak lepas dari ajaran-ajaran serta ajakan-ajakan kristiani untuk seluruh manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Zuhri, S. Ag., M. Ag.
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 03 Jun 2014 11:09
Last Modified: 06 May 2015 14:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12670

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum