Fajriz Zauhair Al Fawwaz, NIM.: 23205031114 (2025) TAFSIR IDEOLOGIS DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS WACANA KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN NARASI ISLAMISME DI PLATFORM YOUTUBE FELIX SIAUW. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (TAFSIR IDEOLOGIS DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS WACANA KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN NARASI ISLAMISME DI PLATFORM YOUTUBE FELIX SIAUW)
23205031114_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview |
|
|
Text (TAFSIR IDEOLOGIS DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS WACANA KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN NARASI ISLAMISME DI PLATFORM YOUTUBE FELIX SIAUW)
23205031114_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (16MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membedah tafsir ideologis dalam konten media sosial Felix Siauw, dengan fokus pada pembentukan narasi Islamisme dalam platform YouTube dan media sosial pendukungnya sebagai representasi algorithmic Islamism dalam arena digital Indonesia. Siauw memperlihatkan kemampuan menavigasi algoritma media sosial untuk menyebarluaskan visi politik Islam tanpa kehilangan substansi ideologisnya. Dengan menggunakan pendekatan Critical Discourse Studies Teun A. van Dijk dan dikontekstualisasikan dengan teori post-Islamisme Asef Bayat, studi ini mengurai bagaimana Siauw memanfaatkan ayat-ayat Al-Qur'an pilihan untuk melegitimasi agenda politik Islam dalam balutan estetika visual, retorika motivasional, dan strategi algoritmik media baru. Penelitian ini menunjukkan bahwa narasi Islamisme yang awalnya eksklusif dan konfrontatif di Twitter, mengalami transformasi diskursif menjadi narasi inspiratif dan dialogis melalui Instagram dan YouTube, hingga mencapai bentuk hybrid dan adaptif dalam format podcast. Fenomena ini menandai pergeseran dari diseminasi Islamisme normatif ke arah “commercialized piety” yang menyatukan agama, kapitalisme, dan budaya populer dalam satu paket komunikasi ideologis. Melalui analisis sampel konten YouTube Felix Siauw lima tahun terakhir (2020-2025) sebagai sumber primer, ditemukan bahwa narasi jihad, khilafah, Islam kāffah, serta dikotomi ḥak-baṭil muncul secara repetitif namun dibingkai dalam genre self-help, relasi gender, dan sejarah Islam. Siauw memanfaatkan algoritma dan estetika digital untuk menciptakan resonansi emosional yang kuat di kalangan Muslim muda, memperkuat posisi dirinya sebagai agen Islam politik yang mengemas narasi Islamisme dalam performativitas populer. Dengan pendekatan etnografi virtual yang berbentuk kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa Islamisme digital tidak lagi mengandalkan otoritas kitab dan institusi, tetapi berkembang melalui distribusi otoritas dalam ruang interaktif media sosial. Proses ini turut menandai redefinisi otoritas keagamaan dan lahirnya bentuk kesalehan baru berbasis algoritma. Penelitian ini menyimpulkan bahwa evolusi narasi Islamisme Felix Siauw adalah representasi dari digital Islamism: sebuah bentuk dakwah ideologis yang mengalami pelapisan diskursif melalui adaptasi terhadap kultur digital, logika pasar, dan afeksi publik. Kajian ini menawarkan pembacaan baru terhadap dinamika Islamisme kontemporer di Indonesia, yang tidak lagi terfokus pada representasi simbolik atau perlawanan terbuka, tetapi pada produksi narasi, penyesuaian simbolik, dan manipulasi semiotik yang mampu mengonstruksi identitas keagamaan di ruang digital secara masif dan simultan.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Dr. Phil. Mu’ammar Zayn Qadafy, M.Hum. |
| Uncontrolled Keywords: | Narasi Islamisme, Felix Siauw, YouTube, Digital Islamism |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 03 Jun 2014 14:38 |
| Last Modified: | 13 Aug 2025 15:18 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/12672 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
