TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 6 SAMPAI 13 i (Studi Komparatif antara Tafsir al-Maragi dan Tafsir al-Mizan fi afsir al-Qur'an) /i

HANIFAH - NIM. 03531324, (2008) TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 6 SAMPAI 13 i (Studi Komparatif antara Tafsir al-Maragi dan Tafsir al-Mizan fi afsir al-Qur'an) /i. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Surat al-H{ujura t ayat 6-13, pada penelitian ini setidak-tidaknya memberikan kontribusi betapa pentingnya pembangunan masyarakat yang bertolak pada ayat-ayat al-Qur'an. Dalam sebuah sistem bangunan kemasyarakatan (lebih-lebih bangunan masyarakat Islam), masyarakat bisa dikatakan ideal apabila di dalamnya terdapat bangunan jiwa persaudaraan, persamaan dan keadilan yang tercermin pada pribadi-pribadi manusia sebagai anggota masyarakat. Implikasi adanya jiwa tersebut tentunya telah terciptanya komunitas yang bersatu, bersaudara dan saling menghargai. Dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan dari dua sudut pandang kitab tafsir. Penulis mengkomparasikan antara tafsir al-Maragi karya al-Maragi (L. 8 Maret 1881M, W. 9 Juli 1952), dan tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an karya al-Tabataba'i (L. 1321 H/ 1892 M, W. 15 November 1981), kedua tokoh tersebut hidup dalam kurun waktu yang berdekatan dan berbeda dalam menafsirkan teks ayat-ayat al-Qur'an. Tafsir al-Maragi termasuk tafsir Modern dan menganut mazhab Sunni. Untuk metode, tafsir al-Maragi menggunakan metode bi al-Ma'sur tercampur dengan bi al-Ra'y dan corak yang digunakan adalah Adabi Ijtima'i (sosial kemasyarakatan). Sedang tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an menerapkan tafsir Tradisional dan juga Modern. Corak yang digunakan adalah tafsir al-Qur'an dengan Filsafat, Teosofi, Tasawwuf dan Adabi Ijtima'i. Dalam tafsir al-Maragi dan tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an Secara garis besar, memiliki kontribusi penetapan pokok-pokok perbuatan, pemikiran yang dibangun atas dasar kehidupan sosial manusia, sehingga menjadikan masyarakat yang hidup damai, rukun dan saling berdampingan. Adapun dilihat dari perbedaan, kedua tafsir tersebut dalam menafsirkan surat al-Hujurat ayat 6-13. dalam taffsir al-Maragi menafsirkan bahwa Rasulullah adalah orang yang patut untuk dipatuhi perintah-perintahnya, akan tetapi dalam tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an bukan hanya Rasulullah yang patut untuk dipatuhi perintahperintahnya akan tetapi juga para ulama', karena para ulama' sebagai penerus dari para Nabi. Menurut tafsir al-Maragi persaudaraan tidak hanya dalam satu nasab akan tetapi juga dalam agama, sedang dalam tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an memberi keterangan bahwa Ukhuwwah yang dimaksud adalah Ukhuwwah biologis yang tidak memiliki pengaruh dari Syari'at dan undang-undang, akan tetapi secara umum dan sosial. Kemudian dalam masalah mengolok-olok, menghina, prasangka gibah dan tajassus baik terang-terangan, dengan perkataan ataupun dengan perbuatan, dalam tafsir al-Maragi adalah dosa dan diharamkan walaupun untuk menutupi aib seseorang. Akan tetapi tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an menafsirkan bahwa prasangka disini adalah prasangka jelek, adapun prasangka yang baik justru disunnahkan karena sebagian dari parasangka adalah dosa dan memiliki dampak yang berimplikasi pada dosa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: b Pembimbing I : /b Drs. H Mahfudz Masduki, MA. ; b Pembimbing II : /b Hidayat Noor, S.Ag, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Tafsir Surat Al Hujurat, Studi Komparatif
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1289

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum