KUTTĀB PADA MASA NABI MUHAMMAD DAN AL-KHULAFA’ AL-RASYIDUN

SETYANINGRUM, NIM. 07120037 (2014) KUTTĀB PADA MASA NABI MUHAMMAD DAN AL-KHULAFA’ AL-RASYIDUN. Laporan D3 thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KUTTĀB PADA MASA NABI MUHAMMAD DAN AL-KHULAFA’ AL-RASYIDUN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KUTTĀB PADA MASA NABI MUHAMMAD DAN AL-KHULAFA’ AL-RASYIDUN)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kuttāb secara etimologi berasal dari bahasa Arab, kataba, yaktubu, kitāban, yang artinya “telah menulis”, “sedang menulis”, dan “tulisan”. Sedang maktab artinya “meja” atau “tempat untuk menulis”, tempat dimana dilangsungkan kegiatan tulis menulis. Kuttāb merupakan tempat belajar yang mula-mula lahir di dunia Islam. Pada awalnya kuttāb berfungsi sebagai tempat untuk memberikan pelajaran menulis dan membaca bagi anak-anak. Pada awal pemerintahan Islam di Madinah, pengajar baca tulis di kuttāb kebanyakkan non- Muslim, karena sedikit sekali kaum muslim yang bisa menulis. Di antara penduduk Mekah yang mula-mula belajar menulis huruf Arab di kuttāb ialah Sufyan bin Umayyah bin Abd Syams dan Abu Qais Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Keduanya belajar dari guru Bisyr bin Abdul Malik . Kuttāb dalam bentuk awalnya hanya merupakan ruangan di rumah seorang guru. Pada awalnya guru-guru memberikan pelajaran yang bersumber pada puisi dan syair. Akan tetapi pada saat Islam mulai berkembang dan banyak kaum muslimin yang pandai membaca dan menulis, maka pengajaran baca tulis di kuttāb bersumber pada al-Quran. Al- Kuttāb didirikan oleh orang Arab pada masa Abu Bakar as-Shidiq dan „Umar bin „Khattab. Kuttāb didirikan setelah mereka melakukan penaklukan-penaklukan dan sesudah mereka melakukan hubungan dengan bangsa-bangsa yang maju. Dalam hal ini peneliti membahas tentang kondisi masyarakat pada saat itu, kemunculan kuttāb, perkembangan kuttāb, pengelolaan kuttāb pada masa Nabi sampai al-Khulafa‟ al-Rasyidun. Selain itu peneliti juga membahas tentang kurikulum kuttāb. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologis, dan teori challenge and respons (tantangan dan jawaban) yang dikemukakan oleh Arnold J. Toynbee. Menurut teori ini setiap gerak sejarah timbul karena adanya rangsangan untuk melakukan reaksi dengan menciptakan tanggapan atau jawaban dan melakukan perubahan-perubahan. Menurut teori challenge and respons, jawaban dari suatu tantangan belum dapat dipastikan. Sesuatu tantangan akan dijawab dengan berbagai kemungkinan atau aternatif jawaban. Pendekatan dan teori ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala yang timbul pada masyarakat sehubungan dengan perkembangan kuttāb pada masa Nabi sampai al-Khulafa‟ al-Rasyidun. Metode yang digunakan peneliti dalam mengkaji kuttāb adalah metode sejarah (Histories Methode) yang artinya suatu penelitian dibuktikan melalui proses pengumpulan sumber-sumber sejarah secara evektif, menilai secara kritis dan menyajikan sintetis dari hasil-hasil yang telah dicapai dalam bentuk tertulis mengenai rekaman dan peninggalan masa lampau yang berkaitan dengan sejarah perkembangan kuttāb.

Item Type: Thesis (Laporan D3)
Additional Information: Pembimbing : Prof.Dr.Machasin, M A
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 30 Jun 2014 15:54
Last Modified: 10 Apr 2018 07:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13205

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum