IMAM RAHMAN, NIM. 07530037 (2014) PENAFSIRAN MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI TERHADAP SURAT AL-MA’UN (TELAAH TAFSIR SURAT AL-MA’UN DALAM KITAB FAHM AL-QUR’AN AL-HAKIM: AL-TAFSIR AL-WADIH HASBA TARTIB AL-NUZUL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PENAFSIRAN MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI TERHADAP SURAT AL-MA’UN (TELAAH TAFSIR SURAT AL-MA’UN DALAM KITAB FAHM AL-QUR’AN AL-HAKIM: AL-TAFSIR AL-WADIH HASBA TARTIB AL-NUZUL))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (783kB) | Preview |
|
![]() |
Text (PENAFSIRAN MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI TERHADAP SURAT AL-MA’UN (TELAAH TAFSIR SURAT AL-MA’UN DALAM KITAB FAHM AL-QUR’AN AL-HAKIM: AL-TAFSIR AL-WADIH HASBA TARTIB AL-NUZUL))
BAB II, III, IV.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
Abstract
Tafsir kontemporer dalam menafsirkan surat al-Ma’un yaitu kitab tafsir fahm al-Qur’an al-Hakim karya Muhammad al-jabiri. Al-Fashl dan al Washl sebuah teori yang ditawarkan al-Jabiri untuk menjaga objektifitas teks yang digagas oleh beliau, dimana teori ini bertujuan untuk menemukan antara kemurnian kandungan teks dengan analisa dari pra-pemahaman seorang penafsir. Ketika kita membaca pemikiran al-Jabiri dalam menafsirkan al-Qur’an ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan yang pertama tentang Orisinalitas al-Qu’an yakni al-Qur’an dalam era proses penurunan dan yang belum terkontaminasi oleh berbagai catatan pinggir serta komentar; Kedua, menjadikan al-Qur’an kontemporer bagi dirinya sekaligus bagi diri kita; dan Ketiga, membaca al- Qur’an harus disertai dengan pembacaan terhadap sirah, dan begitupun sebaliknya, karena al-Jabiri lebih melihat yang politis dalam sesuatu yang agamis, sosio-politis dan kultur pada masa diturunkannya ayat dan surat menjadi tumpuan pemikiran al-Jabiri dalam ranah tafsir sehingga hubungan ayat dan surat yang satu dengan yang lainnya perlu diperhatikan “Munasabah antara ayat yang satu dengan yang lainnya” untuk memahami pemikiran tafsir al-Jabiri. Dalam menafsirkan surat al-Ma’un ini, al-Jabiri menyusun dengan memberikan sub tema pada setiap ayat yang terkait, agar pembaca lebih dapat mudah untuk memahami dan menemukan tema yang dibutuhkan, kemudian menafsirkan ayat-ayatnya, setiap ayat yang terkait diberi sub tema, beliau menafsirkan ayat ini berdasarkan turunnya ayat dimana bahasa dan budaya menurut beliau adalah sumber dari penyebab turunnya ayat, sehingga pewahyuan al-Qur’an tidak mungkin ada jika tidak ada bahasa dan budaya pada masa Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, QS Al–Ma’un ayat 1-7 mengidentitaskan dan menginformasikan halhal yang berkaitan dengan pemberdayaan umat dan karakter orang-orang munafik dan pendusta agama Islam. Dalam kelanjutannya, penafsiran ini selalu berkaian dengan sosial kulturan yang ada pada masa tersebut, dan berimbas kepada perkembangan dunia politik yang ada.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing : Indal Abror |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: tafsir, al-Ma’un, yatim, fakir miskin, fahm al-Qur’an al-Hakim, Jabiri |
Subjects: | Ilmu Alqur’an dan Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
Depositing User: | Miftahul Ulum [IT Staff] |
Date Deposited: | 05 Sep 2014 09:07 |
Last Modified: | 11 May 2015 09:46 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13913 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |