MUHAIMIN , NIM: 87086/S3 (2002) FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA: SUATU KAJIAN TIPOLOGIS. ["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined] thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA: SUATU KAJIAN TIPOLOGIS)
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
Text (FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA: SUATU KAJIAN TIPOLOGIS)
BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (15MB) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Restricted to Registered users only Download (0B) |
Abstract
Penelitian ini berusaha mengkaji dua masalah pokok, yaitu: (1) seperti apa tipologi pemikiran filsafat pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, terutama di IAIN; dan (2) bagaimana konstruksi pemikiran filsafat pendidikan Islam yang perlu dikembangkan di Indonesia, terutama dalam rangka memberikan kontribusi terhadap pengembangan system pendidikan nasional. Pemikiran (filsafat) pendidikan islam yang berkembang pada dasarnya mengarah pada lima tipologi, yaitu: perennial-esensialis salafi, perennial-esensialis mazhabi, modernis, perennial-esensialis kontekstual-verifikatif, dan rekontruksi social. Perenial-esensialis salafi bersikap regresip dan konservatif dalam mempertahankan nilai-nilai era salaf, serta berwawasan kependidikan Islam masa silam (era salafi). Ia menjawab persoalan pendidikan dengan cara memahami nas secara tekstual-lughawi, penafsiran ayat dengan ayat, ayat dengan hadis, hadis dengan hadis dan kurang ada pengembangan dan elaborasi. Tugas pendidikan Islam melestarikan budaya masyarakat salaf. Perenial-esensialis mazhabi bersikap regresif dan konservatif dalam mempertahankan budaya masyarakat terdahulu yang dianggap mapan, dan berwawasan kependidikan Islam tradisional dan berorientasi masa silam. Ia menekankan pemberian syarh dan hasyiyah dan kurang ada keberanian mengkritisi substansi materi pemikiran pendahulunya. Tugas pendidikan Islam melestarikan dan mempertahankan budaya dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tipologi modernis menekankan pemikiran bebas dan terbuka, mau menerima dan mendengarkan pemikiran pendidikan dari manapun untuk kemajuan pendidikan Islam, dengan tetap terikat oleh nilai-nilai kebenaran universal sebagaimana terkandung dalam wahyu/Ilahi, serta selalu penyesuaian kembali dengan tuntutan perubahan social dan perkembangan iptek; progresif dandinamis dalam merespon tuntutan kebutuhan lingkungan atau zaman; serta berwawasan kependidikan Islam kontemporer. Tugas pendidikan Islam mengembangkan kemampuan individu agar dapat berkembang secara optimal. Pnerial-esensialis kontekstual-verivikatif menekankan perlunya sikap regresif dan konservatif, menghargai konsep pendidikan tradisional yang sudah mengakar dalam kehidupan umat Islam dengan melakukan kontekstualisasi; sikap rekontruktif yang kurang radikal; berwawasan kependidikan Islam masa lalu dan sekarang. Tugas pendidikan Islam mengembangkan notensi peserta didik secara optimal serta interaksinya dengan tuntutan dan kebutuhan lingkungannya, tanpa mengabaikan tradisi yang sudah mengakar di masyarakat dan masih relevan untuk dilestarikan. Rekontruksi social, di samping menekankan sikap pogresif dan dinamis, juga sikap proaktif dn antisipatif dalam menghadapi perkembangan iptek, tuntutan perubahan, dan berorientasi ke masa depanIa sangat concern terhadap pengembangan system pendidikan Islam yang opened-ended, cepat merespontuntutan yang ada pada masa sekarang dan yang akan terjadi di masa mendatang, dan komitmen terhadap pengembangan kreativitas yang berkelanjutan. Tugas pendidikan Islam membantu agar manusia menjadi cakap serta mampu ikut bertanggungjawab terhadap pengembangan masyarakatnya yang dilandasi oleh tingginya kualitas iman dan taqwa terhadap Allah SWT. Kecenderungan pemikiran Filsafat Pendidikn Islam di Indonesia cukup bervariasi, yang mengarah pada tipologi perenial-esensialis salafi sebagaimana tampak pada karya Jalaluddin & Usman Said, perenial-esensialis mazhabi pada karya Abuddin Nata, dan tipologimodernis pada karyaArifin. Meskipun tipologi pemikiran mereka berbeda-beda, tetapi memiliki karakteristik yang hamper sama, yakni kurangnya daya kritisisme yang memadai. Kecenderungan pola kajian pemikiran kependidikan Islam Indonesia, sebagaimana diamati oleh Azra, sebagian terbukti kebenaranya. Para pemerhati dan pengembang pendidikan Islam Indonesia telah mencermati dan menawarkan pemikiran (filsafat) pendidikan Islam walaupun mereka sendiri belum sempat mengkajinya secara menyeluruh dan utuh. Ahmad Tafsir menawarkan tipologi modernis, Mastuhu menawarkan tipologi perenial-esensialis konstektual-verifikatif, serta Azyumardi Azra & Noeng Muhadjir menawarkan tipologi rekonstruksi social. Menurut hmat penulis, tipologi yang perlu dikembangkan di Indonesia adalah rekontruksi social teosentris. Kontruksi filosofis dari tipologi ini adalah: (1) secara epistemologik, akal-budi manusia perlu ditumbuh kembangkan secara berkelanjutan, baik melalui ta’allum maupun taqarrub, agar semakin bersikap rasional-kritis, rasional-empirik, obyektif-empirik, serta kretif, mandiri dan terbuka, dengan tetap komitmen terhadap nilai-nilai amanah dan tanggung jawab individu dan social, serta mampu mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Tuhannya; (2) secara ontologik, realitas bangsa Indonesia adalah pluralistic, bahkan di dalam tubuh masyarakat Islam sendiri terdapat kragaman internal, namun mereka bertekad untuk ber-Bhineka Tunggal Ika. Sehingga moral hidup ditampilkan dalam bentuk sikap keterbukaan. Toleransi dan demokratis, serta berusaha melakukan penggalian secara berkelnjutan terhadap nilai-nilai agama yang universal sebagai factor integrative. Bangsa Indonesia juga berhadapan dengan kemajuan iptek, era globalisasi, serta percepatan arus perubahan social, sehingga menuntut terwujudnya sumberdaya manusia yang uggul baik dalam aspek intelektual, profesionalitas, maupun moral dan spiritual; dn (3) secara aksiologik perlu diakui adanya keragaman tata nilai antar agama dan mungkin juga antar etnik. Dalam konteks kehidupan nasional dan juga global, tumpang tindihnya kesepakatan tata nilai mesti terjadi, tetapi perlu dididikkan untuk mengaktualisasikan hand an kewajiban asasi manusia, dengan bertolak dari satu kejakinan universal dan adil bahwa yang baik akan memperoleh pahala, dan yang jahat akan memperoleh siksa Tuhan. Berdasarkan itu , maka isi buku Filsafat Pendidikan Islam rekontruksi social teosentris bertolak dari kajian hakekat manusia sebagai hamba Allah dan khalifahNya di bumi, Sebagai hambaNya, ia mempunyai potensi ruhaniah yang memancar dari dimensi al-ruh dan al-fitrah, sehingga ia siap mengadakan hubungan vertical dengaNya (habl min Allah) atu bersikap teosentris. Sebagai khalifahNya, ia memiliki potensi Jismiah dan nafsiah yang mengandung dimensi al-nafsu, al-‘aql dan al-qalb sehingga ia siap mengaktualisasikan potensinya dalam hubungan horisontal (habl min al-nas) dalam bentuk rekonstruksi social secara berkelanjutan untuk mencapai ridlaNya. Habl min Allah dan habl min al nas dikembangkan dari konsep tauhid Uluhiyah, Rububiyah, Mulkiyah, dan rahmaniyah. Ilmu yang dikembangkan menyagkut ilmu-ilmu tanziliyah dan ilmu-ilmu kauniiyah. Dalam konteks pendidikan Islam. Kedua ilmu tersebut dikembangkan melalui pendekatan ta’allum dan taqarrub. Konsep ini diperkuat temuan Bahharuddin (Disertasi, 2001), bahwa fitrah manusia menampilkan dua sisi sekaligus, yaitu: (1) sisi esensialnya yang menampilkan sisi spriritual-transendental, dan (2) sisi eksistensialnya yang menampilkan sisi empiris-historis. Dalam konteks filsafat pendidikan islam dapat dikembangkan menjadi “hakekat pendidikan Islam sebagai upaya pengembangan fitrah manusia”. Pengembangan sisi pertama terkait dengan teosentris (habl min Allah), sisi kedua terkait dengan rekontruksi social (habl min al-nas)
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_phd" not defined]) |
---|---|
Additional Information: | Promotor : Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir |
Uncontrolled Keywords: | Tipologis |
Subjects: | Ilmu Agama Islam |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam |
Depositing User: | H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI. |
Date Deposited: | 11 Nov 2014 08:07 |
Last Modified: | 11 Nov 2014 08:07 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14468 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |