KONSEPSI PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BIROKRAT MUSLIM DI PROPINSI LAMPUNG

H. ACHMAD ASRORI, NIM. 90169 (2006) KONSEPSI PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BIROKRAT MUSLIM DI PROPINSI LAMPUNG. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEPSI PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BIROKRAT MUSLIM DI PROPINSI LAMPUNG) BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (KONSEPSI PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BIROKRAT MUSLIM DI PROPINSI LAMPUNG) BAB II, III, IV, V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (11MB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan latar belakang pemikiran bahwa selama ini birokrasi dianggap mewarisi nilai-nilai negatif, antar lain aturan yang kaku, impersonlal dan tingkah laku korupsi. Padahal scara konsep birokarsi memiliki niali-nilai positif dalam hal pengaturan administrasi, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Birokrat sebagai pelaku birokrasi memiliki peran pribadi dan sosial. Birokrat yang beragama islam juga memiliki peran dalam memajukan pendidikan islam di Indonesia. Penelitian tentang konsep pendidikan islam terfokus kepada pemikiran birokrat yang sudah mapan atau pemikiran tokoh pendidri organisasi atau aliran yang sudah terkenal. Belum ada penelitian yang khusus menyoroti peran Birokrat islam dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang bercirikan islam. Penelitian ini bertujuan untuk : a) mengungkap konsep pemikiran tentang Pendidikan islam oleh birokrat muslim di Lampung, b) mengetahui pandangan birokrat muslim di Propinsi Lampung mengenai kependidikan islam dipandang dari sudut ilmu keagamaan dan ilmu keduniawian, c) mengetahui realisasi konsep Pendidikan islam oleh para birokrat muslim di Propinsi Laampung sebagaimana tercermin dari program lembaga pendidikan yang mereka dirikan, kelola dan bina, dan d) mengkaji landasan pikir yang mendasari konsep Pendidikan islam oleh birokrat muslim di Propinsi Lampung. Penelitian ini penelitian kualitatif berupa studi kasus. Data diperoleh dari serangkaian jawaban terhadap kuesener dan kisi-kisi pertanyaan, wawancara serta dokumen dan hasil observasi lapangan. Penelitian melibatkan 25 orang responden dari berbagai kalangan birokrat bidang eksekutif, bidang legislatif, bidang yudikatif, dan dari birokart kampus yang terlibat dalam pendirian, pengelolaan dan pembinaan lembaga-lembaga pendidikan islam. Empat lembaga pendidikan yaitu Perguruan al-Kautsar, Perguruan al-Azhar, Pondok Pesantren Darul Ma’arif, dan Pondok Pesantren Dinniyah Putri Lampung terpilih sebagi obyek penelitian. Serangkaian pertanyaan terbuka tentang bagaimana kosep pendidikan islam, bagaimana konsep pendidikan direncanakan dan direalisasikan dalam kegiatan belajar mengajar diajukan kepada para responden. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa ada kesamaan pandangan pada konsep prendidikan islam baik yang dikemukakan oleh pakar pendidikan islam maupun yang dirumuskan oleh Konferensi Internasional tentang Pendidikan Islam di Mekah pada tahun 1977, dengan konsepsi yang dihasilkan dari hasil penelitian. Ada beberapa frase hunci yang menjadi nilai universal dalam perumusan konsep pendidikan islam antara lain pencapaian kesdaran huungan dengan Allah SWT, yag dilandasi dan dinafasi oleh nilai-nilai ajaran islam, terbentuk pribadi muslim yang sejati, semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, sedangkan dalam pelaksanaan dan perencanaan pendidikan islam yang dituju oleh birokrat muslim. Mereka yang berlatar belakang pemikiran pendidikan umum meletakan kata integrasi mata ajar umum dalam mata ajar agama. Mereka yang berlatar belakang madrasah, lebih mengutamakan integrasi kajian agama kedalam mata ajar umum, sedangkan mereka yang mendasari pemikiran dari pesantren lebih menfokuskan pemurnian ajaran islam dinitegrasikan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pembelajar. Pendidikan islam itu diartikan sebagai : a) pendidikan yang dilakukan secara konsisten untuk mementuk pribadi muslim yang kaffah; b) pendidikan yang bukan hanya mementingkan kecerdasan intelektual tetapi juga emosional dan spiritual; c) pendidikan yang yang dilaksanakan secara kesinambungan (sejak dalam kandungan hingga akhir hayat); d) upaya yang terpadu dan sistematis untuk membumikan ajaran agama islam dalam segenap aspek kehidupan manusia; f) suatu sistem pendidikan yang dengan persepektif islami. Pengertian konsep pendidikan islam ini tidak bertentangan dengan konsep pendidikan islam yang dikeluarkan oleh Konferensi Internasional tentang Pendidikan Islam pertama. Peran birokrat muslim meliputi tiga aspek : pendirian, pengelolaan, dan pembinaan lembaga pendidikan bercirikan islam. Peran yang pertama adalah peletakan dasar kehidupan beragama, peran yang kedua adalah dalam memantapkan sistem administrasi lembaga pendidikan, peran ketiga adalah peran pendukung dimana jabatan birokrat dapat mempengaruhi percepatan perbaikan kualitas pendidikan pada lembaga yang didirikan. Semakin tinggi jabatan yang disandang pendiiri, pengelola, dan pembina lembaga pendidikan islam semakin cepat upaya perbaikan mutu pendidikan tersebut. Hampir semua birokrat muslim di Lampung yang menjadi subyek penelitian beranggapan bahwa dikotomi pelajaran agama dan pelajaran umum menjadi kendala baiki perbaikan kualitas pendidikan islam. Diusulkan betuk pendidikan islam yang mengutamakan integrasi ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan umum, pengintegrasian antara pengetahuan yang bersifat teoritis dengan kemampuan yangb bersifat praktis. Pengintegrasian ini didasarkan atas penyusunan dan penjenjangan kompetensi yang jelas sehingga dimata ajar umum terintegrasi ke dalam mata ajar agama, begitu juga sebaliknya. Kata kunci : Pendidikan Islam

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item