PARAMETER PEMBEDAAN MEREK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

SURAIDA SALAEH , NIM. 10340144 (2014) PARAMETER PEMBEDAAN MEREK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text ( PARAMETER PEMBEDAAN MEREK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK)
10340144_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text ( PARAMETER PEMBEDAAN MEREK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK)
10340144_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Merek tidak saja sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurufhuruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai daya pembedaan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa sebagaimana definisi yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek. Dalam perdagangan barang dan jasa merek menjadi sangat penting. Merek menjadi salah satu kekayaan intelektual berfungsi sebagai tanda pengenal atau daya pembeda dari merek lainnya. Dapat dikatakan bahwa merek merupakan aset bagi pemilik merek yang bersangkutan, terutama apabila didayagunakan dengan memperhatikan aspek bisnis dan proses manajemen yang baik. Karena demikian penting dan tingginya nilai sebuah merek bagi pemilik merek, maka merek menjadi komoditi yang dapat diperjual belikan, dan hal ini memicu adanya pemalsuan terhadap merek. Klausul pada Pasal 6 ayat (1) butir a Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek menyebutkan kata-kata “mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terdaftar,” yang mana menerangkan bahwa setiap merek yang mempunyai persamaan atau mirip harus ditolak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI). Persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsurunsur yang menonjol antara merek yang telah terdaftar lebih dahulu dengan merek yang lain. Kemiripan pada unsur menonjol ini dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek tersebut. Tetapi belum ada garis yang jelas dan menonjol tentang bagaimana suatu bentuk, penempatan, penulisan atau bunyi tersebut seharusnya dibedakan. Disini timbullah permasalahan tentang apa sebenarnya tolok ukur atau parameter pembedaan sesuatu merek itu. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan mencari dan mengumpulkan data sekunder berupa: buku-buku, artikel-artikel baik dari surat kabar atau media cetak maupun media elektronik, Undang-undang Merek, serta undang-undang lain dan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap pemegang merek dagang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa banyak merek-merek yang mirip tetap diratifikasi oleh Dirjen HKI. Hal ini menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat maupun lingkup internal Dirjen HKI sendiri dikarenakan penegakan hukum secara empiris ternyata lamban dan mengkhawatirkan. Untuk dapat memberikan perlindungan hukum terhadap pemegang merek dagang harus dilakukan dengan cara mengoptimalkan pelaksanaan Undang-undang Merek Nomor 15 tahun 2001, meningkatkan kemampuan aparat pemeriksa merek dan aparat penegak hukum dalam memahami perlindungan HKI khususnya merek serta pembatalan terhadap pendaftaran merek atas dasar iktikad tidak baik oleh Dirjen HKI.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Iswantoro S.H.,M.H.
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 13 Nov 2014 12:49
Last Modified: 18 Aug 2016 13:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14513

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum