KRITIK TERHADAP MODERNISM (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN JURGEN HABERMAS DAN SAYYED HOSSEIN NASR)

IRFAN SAFRUDIN, NIM. 963049 (2003) KRITIK TERHADAP MODERNISM (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN JURGEN HABERMAS DAN SAYYED HOSSEIN NASR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KRITIK TERHADAP MODERNISM (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN JURGEN HABERMAS DAN SAYYED HOSSEIN NASR))
BAB I, VI, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KRITIK TERHADAP MODERNISM (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN JURGEN HABERMAS DAN SAYYED HOSSEIN NASR))
BAB II, III, IV, V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)

Abstract

Era modern merupakan puncak dari perkembangan filsafat positivisme, dan pengaruh itu terutama sangat terasa di bidang ilmu pengetahuan. Kebenaran dalam karya-karya dan kajian-kajian ilmiah didasarkan pada landasan filosofis positivisme. Landasan filosofis ini yang telah mengharubirukan ilmu pengetahuan modern. Di satu sisi periode modern adalah periode yang membawa manusia menjadi semakin rasioanl dan teknologis. Mereka meyakini adanya suatu tatanan dunia objektif yang berdiri lepas dari subjek yang berpikir. Di sisi yang lain periode modern menimbulkan suatu krisis ilmu pengetahuan. Krisis ini lebih menyangkut pada menyempitknya pengetahuan akibat reduksi-reduksi metodologis tertentu yang disertai dengan fragmentasi dan instrumentasi pengetahuan. Tokoh kontemporer Barat dan Timur, yaitu Jurgen Harbernas dan Seyyed Hossein Nars memberikan catatan sekaligus memberikan kritik terhadap modernisme, yang membebaskan ilmu pengetahuan dari nilai-nilai. Berangkat dari problem ilmu pengetahuan, Habermas dan Nasr membangun formulasi kritiknya untuk ditawarkan terhadap problem modernisme. Rumusan masalah berpijak dari sebuah asumsi “bahwa di dunia Islam, setiap muncul kritik terhadap modernisme selalu dikaitkan dengan teks, sehingga posisi modernisme selalu diposisikan dalam arah yang berhadapan, sedangkan di Barat kritik terhadap modernisme memunculkan adanya revisi modernisme, tanpa adanya penolakan terhadap modernisme secara total. Permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi sosial, budaya, dan politik yang mempengaruhi Habermas dan Nasr ?; 2. Bagaimana persamaan dan perbedaan pemikiran kritiknya ?; 3. Bagaimana implikasi hasil pemikirannya ?. Kajian pustaka difokuskan pada diskursus modernisme. Problem akademiknya adalah mengapa terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara kedua tokoh tersebut. Habermas merumuskan Teori Kritik Emansipatoris dan Nasr merumuskan Teori Kritik Transendental serrta kerangka teori yang digunakan meminjam teori paradigmanya Thomas S. Khun dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis serta metodenya, yaitu historis, komparatif, analisis deskriptif, dan analisis-sintesis. Hasil penelitian yang ditemukan yaitu Habermas dan Nasr menyatakan bahwa modernism telah mengalami cacat-catat dalam bidang epistemologis dan ontologis, serta telah dikuasai oleh positivisme yang mendasarkan kepada objektivitas sehingga terjadi ideologisasi. Hal ini ditemukan pada awal abad ke 20 setelah perang dunia ke-2, yaitu pemahaman filsafat kritis Marxis menjadi bersifat ideologis yang diambil oleh paham komunis. Habermas mengkritik terhadap paham komunis yang mereduksi filsafat kritis Marxis dan pandangan terhadap modernisme yang mengideologikan ilmu, sedangkan Nasr menemukan faham modern dalam kalangan Islam yang menjadikan ideologi kebenaran ilmiah dalam semua aspek keilmuan. Kelemahan dari Habermas terlalu terpusat di wilayah praktis sehingga cenderung hanya pada wilayah (fokus) manusia saja atau wilayah partikular (historis), sedang kelemahan Nasr terkungkung dengan faham tradisional sufisme Syi’i. Dengan demikian, penelitian ini memunculkan paradigma transendental-emansipatoris. Keterkaitan dengan pengembangan studi keislaman adalah paradigma transendental-emansipatoris dapat membuka wilayah pergumulan studi keislaman. Dengan demikian, studi keislaman tidak hanya bersifat normatif-dogmatis, tetapi juga melibatkan dimensi historis-empiris. Penelitian ini bertujuan untuk mencari fundamental structure. Untuk itu, penelitian diarahkan untuk mencari landasan dasar dari transendental-emansipatoris.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Modernisme,Jurgen Habermas, Sayyed Hossein Nasr
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 17 Nov 2014 15:27
Last Modified: 07 Dec 2023 14:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14567

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum