POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA BUGIS (STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KELUARGA BUGIS RAPPANG DI SULAWESI SELATAN).

H. NASIR BAKI , NIM. 03.3.384-BR (2006) POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA BUGIS (STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KELUARGA BUGIS RAPPANG DI SULAWESI SELATAN). Doctoral thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA BUGIS (STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KELUARGA BUGIS RAPPANG DI SULAWESI SELATAN).)
BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA BUGIS (STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KELUARGA BUGIS RAPPANG DI SULAWESI SELATAN).)
BAB II, III, IV, V, VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana pola pengasuhan anak dalam kebudayaan Bugis di Sulawesi Selatan dalam kaitannya dengan pandangan orang tua Bugis dalam pengasuhan anak; (2) bagaimana bentuk pola pengasuhan anak dalam keluarga Bugis Rappang di Sulawesi Selatan; (3) dampak perubahan struktur sosial pada perubahan pola pengasuhan anak dalam keluarga Bugis Rappang. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, erat kaitannya dengan penelitian agama dan budaya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ethnometodologi dalam upaya mengetahui arti dari simbol rata-rata yang dilepaskan ibu dari pengasuhan anak menurut makna asal etnik orang tua. Penggunaan paradigma ethnometodologi adalah dasar untuk menjaring perilaku yang bersifat normatif (dengan konsekuensi perilaku tersebut adalah pola perilaku, dan dengan demikian "harus diturunkan atau ditransformasikan antar generasi" yang berarti yang tersisih dari yang terbaik atau yang berarti hasil budidaya atau produk budaya). Sedangkan subjek penelitian adalah orang tua dalam keluarga Bugis Rappang di Sulawesi Selatan. Dalam pengumpulan data, teknik utama yang dipergunakan adalah wawancara mendalam dan life history (riwayat hidup yang ada hubungannya dengan pengasuhan anak). Di samping itu dipergunakan pengamatan terlibat sebagai metode penunjang untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu dengan cara melakukan deskripsi secara naratif dan interpretatif terhadap fenomena pengasuhan yang telah ditemukan pada etnis yang diteliti. Penelitian ini rnenjukkan bahwa, pertama, orang tua dalam keluarga Bugis dalam pengasuhan anak mempunyai keinginan untuk menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang ideal seperti menjadi topanrita (cendekiawan agama),_toacca (cendekiawan umum), tosugi (orang kaya), towarani (orang berani), dan panggalung napaddarek (petani sawah dan kebun). Kedua. pola pengasuhan anak dalam keluarga Bugis Rappang ditempuh melalui tiga pola yaitu; (1) pola resopa temmangingngi. namalomo naletei pamase dewata, bahwa hanya dengan mengasuh tanpa rasa bosan, akan mendapat rahmat dan berkah dari Allah SWT. Pola ini, orang tua mengasuh anak kadang-kadang demokratis dan kadang-kadang pula dengan otoriter. (2) pola melo manre dekna melo mareso, pola ini, orang tua hanya menginginkan kelak anak-anaknya menjadi orang yang dapat memberikan materi dan ketenangan di hari tuanya tanpa memberi pengasuhan secara maksimal. Pola ini, kadang-kadang dilakukan orang tua dengan cara permisif dan otoriter. (3) pola wija lawo mubbakko, wija batu tellekko, yaitu orang tua mengasuh anak-anaknya dengan sungguh-sungguh sesuai kemampuan yang dimilikinya, kadang-kadang dengan otoriter dan demokratis. Pengasuhan anak dalam keluarga Bugis Rappang melalui empat saluran yaitu abiasang (kebiasaan), pesan-pesan (paseng), nasihat (pangaja), dan gaukeng (perbuatan, perhatian dan keteladanan). Orang tua (generasi lama) dalam keluarga Bugis Rappang dalam mengasuh anak cenderung bersifat otoriter dan religius, dan anak (generasi baru) cenderung ke sekuler dan modern dan di sinilah munculnya perubahan dalam pola pengasuhan anak. Ketiga, Masyarakat Rappang adalah masyarakat tani yang agamis, karena penduduknya semua beragama Islam namun pengetahuan agamanya masih rendah, memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga dapat menerima perubahan yang merupakan hasil sains dan teknologi modern, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya Bugis dan nilai-nilai Islam.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Anak, Keluarga Bugis, Perubahan Sosial
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 17 Nov 2014 15:33
Last Modified: 09 Apr 2015 09:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14570

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum