KALIMAT DEKLARATIF DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-RA’D TINJAUAN PRAGMATIK

ABDULLAH ZAKY, S.S. , NIM. 1120510043 (2014) KALIMAT DEKLARATIF DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-RA’D TINJAUAN PRAGMATIK. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KALIMAT DEKLARATIF DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-RA’D TINJAUAN PRAGMATIK)
FILE 1.pdf

Download (851kB) | Preview
[img] Text (KALIMAT DEKLARATIF DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-RA’D TINJAUAN PRAGMATIK)
FILE 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (588kB)

Abstract

Fungsi utama sastra selain penyampaian pesan adalah estetika (keindahan). Karena ia dibungkus dengan bahasa, maka ia masih memiliki fungsi utama bahasa yakni komunikasi. Meskipun bahasa sastra memiliki bentuk yang berbeda dengan bahasa sehari-hari, namun keduanya sama-sama menyampaikan pesan kepada pembaca/pendengar Kalimat deklaratif merupakan tipe atau jenis yang paling penting. kita akan sering menjumpainya dalam penulisan esai atau laporan. Dan tipe inilah yang paling sering dijumpai daripada tiga jenis tipe kalimat yang lain (Interogatif, imperatif, dan esklamatif). Kalimat deklaratif secara mudah menyatakan fakta atau argumen, menyatakan gagasan tanpa meminta jawaban atau tindakan dari pembaca. Dalam kajian linguistik yang mengkaji tentang makna ada dua yakni, semantik dan pragmatik. Menurut Leech (1993 : 8), semantik dan pragmatik merupakan bidang yang keduanya terdapat perbedaan. Dalam pragmatik suatu makna didefinisikan berdasarkan hubungan dengan penutur atau pemakai bahasa. Sedangkan semantik maknanya semata-mata hanya didefinisikan sebagai suatu ciri atau ekspresi dari bahasa tertentu, tidak memperhatikan situasi tutur, penutur, dan pentuturnya. Surat al-Ra’d terdiri dari 43 ayat termasuk golongan surat Madaniyah, surat ini dinamakan “al-Ra’d” yang berarti “guruh” karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya “dan guruh itu bertasbih sambil memuji kepada-Nya”, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah SWT. Dan lagi sesuai dengan sifat al- Qur’an yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pula halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini adalah bahwa bimbingan Allah kepada mahluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dari ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah. KEMENAG RI, al-Qur’an dan Terjemahnya halaman.367 Salah satu surat dalam al-Qur’an yang banyak berbicara dalam tentang ilmu alam adalah surat al-Ra’d. Didalamnya banyak berbicara tentang alam mulai dari atas yakni matahari, bulan, petir, awan, mendung, guruh, halilintar sampai kebawah yakni bumi, gunung-gunung, tetumbuhan, sungai, bayang-bayang, air, buih dan logam dan juga tentang rahim sebagai tempat kejadian manusia. Penelitian ini akan banyak berbicara tentang kalimat deklaratif yang ada dalam al- Qur’an surat al-Ra’d, yang setelah dilakukan reading text lalu kita selami lagi lebih dalam dengan baik melihat sejarah diturunnya ayat tersebut dan penjelasanpenjelasannya dalam beberapa tafsir seperti Tafsir Ibn Kasir, al-Thabariy, dan lain-lain. Setelah itu dianalisis dengan pendekatan teori linguistik barat, yakni pragmatik dengan teori tindak tuturnya John Austin. Dari penelitian ini penulis mengeluarkan hipotesa bahwa kalimat deklaratif dalam surat al-Ra’d ini tergolong surat yang sederhana dalam penyampaian pesan dari penutur yakni Allah SWT kepada mitra tutur, sekalipun banyak ancaman (al- Tahdid) dalam surat ini, sekaligus ini membuktikan bahwa Allah yang Maha Kuasa betul-betul mengajarkan kita supaya memiliki ahlak yang baik khususnya dalam ucapan atau tutur kata, sekalipun terhadap musuh kita sekalipun. Dengan maraknya pesta demokrasi di negara kita, kadangkala antar partai satu dengan yang lain terjadi kompetisi yang tidak sehat, seperti dengan istilah Black Champain, ini jelas bukan karakter bangsa kita. Bagaimana Allah begitu santunya memerintah kepada Nabi Musa untuk berdakwah kepada Fir’aun dengan Qaulan layyinan. Inilah karakter bangsa kita yang sedang kita galakkan dimana tempat. Hasil penelitian ini, mudah-mudahan menjadi tambahan kontribusi keilmuan bagi para pemerhati al-Qur’an, yang ingin mengenal sebuah paradigma baru dalam memahami bahasa al-Qur’an, yakni dengan pendekatan bahasa fungsional (Komunikasi) melalui analisis pragmatik.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Hisyam Zaini
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Kalimat deklaratif, al-Qur’an, dan tindak tutur (lokusi, ilokusi, dan perlokusi)
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 Nov 2014 14:05
Last Modified: 14 Apr 2015 14:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14716

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum