TRADISI SANGGRING DI DESA GUMENO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR ( STUDI ATAS MAKNA DAN FUNGSI)

EVA MAULIDIYAH BICHRISYEA LIBERTY , NIM. 10120068 (2014) TRADISI SANGGRING DI DESA GUMENO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR ( STUDI ATAS MAKNA DAN FUNGSI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (TRADISI SANGGRING DI DESA GUMENO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR ( STUDI ATAS MAKNA DAN FUNGSI))
10120068_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TRADISI SANGGRING DI DESA GUMENO KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR ( STUDI ATAS MAKNA DAN FUNGSI))
10120068_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Sanggring merupakan makanan yang disajikan setiap tanggal 23 Ramadhan di Masjid Jami‟ Sunan Dalem yang berada di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik sebagai menu buka puasa bersama. Tradisi ini disebut-sebut sebagai warisan yang memiliki keterkaitan dengan salah satu penyebar Islam di kota Gresik (Sunan Dalem). Sebelum buka puasa dilakukan, diadakan ritual pembacaan doa-doa yang dilanjutkan dengan menyantap menu “Sanggring” yang diyakini masyarakat sebagai media pengobatan penyakit. Tradisi Sanggring (kebanyakan orang menyebutnya Kolak Ayam) yang dilakukan di Desa Gumeno memiliki keunikan tersendiri yang sepengetahuan penulis tidak ditemukan di daerah-daerah lain dan tradisi ini dapat bertahan sampai sekarang. Demikianlah penulis menganggap penting menjadikan tradisi ini sebagai penelitian karena menarik untuk dikaji lebih jauh lagi. Penelitian ini difokuskan pada tiga persoalan penting yang dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut; Bagaimana latar belakang munculnya tradisi Sanggring di Masjid Jami‟ Sunan Dalem? Bagaimana proses dalam tradisi Sanggring? Apa makna simbolik dan nilai filosofisnya? Apa fungsi tradisi ini bagi kehidupan masyarakat? Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan, yaitu; pertama, historis-antropologis untuk mengetahui sejarah serta kondisi masyarakat setempat, kedua, prosesual simbologi untuk mengetahui makna simbol yang digunakan di dalamnya. Teori yang penulis gunakan adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski seorang antropolog modern yang menyatakan bahwa semua unsur kebudayaan dapat memenuhi taraf kebutuhan biologis, psikologis, sosial budaya dan lain-lain. Dalam penelitian ini, dapat dikemukakan bahwa tradisi buka bersama dengan menu Sanggring dilatarbelakangi peristiwa sakit yang dialami Sunan Dalem (Putra Sunan Giri) saat melakukan dakwah di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, serta diperkuat adanya pengalaman-pengalaman ajaib juga keyakinan masyarakat usai melakukan buka bersama dengan menu Sanggring yang dilakukan di masjid Jami‟ Sunan Dalem. Dalam kehidupan masyarakat setempat Sanggring memiliki makna dan nilai tersendiri yang sangat erat kaitannya dengan Islam, selain fungsi awalnyanya sebagai ungkapan rasa syukur atas kesembuhan yang diperoleh Sunan Dalem, fungsi Sanggring pun berkembang dengan adanya fungsi sosial, budaya, politik dan lain-lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Siti Maimunah, S, Ag. M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Sanggring, masyarakat Gumeno, makna simbolis, nilai, fungsi.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 02 Dec 2014 14:00
Last Modified: 21 Aug 2015 14:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14868

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum