PENAFSIRAN MARAH MENURUT SAYYID QUTB DALAM TAFSIR FI ZILAL AL-QUR’AN

SITI ‘ATIQOH , NIM.10530011 (2014) PENAFSIRAN MARAH MENURUT SAYYID QUTB DALAM TAFSIR FI ZILAL AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN MARAH MENURUT SAYYID QUTB DALAM TAFSIR FI ZILAL AL-QUR’AN)
10530011_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN MARAH MENURUT SAYYID QUTB DALAM TAFSIR FI ZILAL AL-QUR’AN)
10530011_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Marah adalah sebuah perasaan yang memang harus ada dalam diri manusia. Jika seseorang telah kehilangan perasaan marah, niscaya ia akan lemah dalam melatih dirinya. Latihan tidak dapat sempurna kecuali dengan menguasai marah atau nafsu syahwat sehingga ia marah kepada dirinya ketika condong kepada nafsu syahwat yang hina. Oleh karena itu, kehilangan marah itu tercela. Sesungguhnya yang terpuji adalah kemarahan yang menunggu isyarat akal dan agama. Sehingga kemarahan akan muncul ketika wajib marah dan mereda ketika bersikap pemurah lebih tepat untuk dimunculkan. Di dalam al-Qur‟an kata marah disebut dengan سخط – غاظ – غضب . Keempat kata tersebut tertulis sebanyak 39 kali beserta derevasinya, yang terdiri dari 24 kali kata gadiba, 11 kali kata gaza, dan 4 kali kata sakhit`a. Di samping ada persamaan makna, keempat kata pada masing-masing ayat tersebut memiliki subjek dan objek yang berbeda. Pada prosesnya metode dalam penelitian ini menggunakan jenis library research (penelitian kepustakaan), dengan menggunakan Tafsir Fi Zilal al-Qur’an karya Sayyid Qutb sebagai sumber data primer dan buku-buku lain yang terkait dengan tema sebagai sumber data sekunder. Dari penelitian ini penulis berhasil merangkum beberapa subjek dan objek ayat-ayat marah dalam al-Qur‟an, yaitu: marahnya Allah swt kepada hamba-nya. Sedangkan golongan yang dimurkai Allah yaitu, pertama, Kaum Yahudi. yaitu kaum yang mengingkari ayat-ayat Allah, membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, iri hati/dengki atas karunia-Nya untuk orang lain, membantah keteranganketerangan Rasul, mempersekutukan allah, melakukan pelanggaran dalam perolehan rizki. Kedua, orang yang membunuh orang mukmin dengan sengaja, ketiga, orang yang berprasangka buruk kepada Allah, keempat, orang yang lari dari peperangan (perjuangan) dalam membela kebenaran, kelima, orang yang murtad dan kafir, dan keenam, pezina wanita yang masih terikat perkawinan. Sedangkan marahnya para Nabi kepada kaumnya yaitu pada masa Nabi Musa as, Nabi Yunus as dan Nabi Ya‟qub as. Selain itu ada pula ayat yang ayat yang membahas tentang marahnya neraka kepada orang-orang kafir dan mendustakan hari kiamat . Penulis berharap hasil penelitian ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs.Indal Abror M.Ag,
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Dec 2014 10:01
Last Modified: 19 May 2015 13:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14983

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum