AL NAQD 'ALA TARJAMAH FADIL SA'ID AL NADAWIY LI AL KITAB 'IZAT AL NASHI'IN LI MUSTAFA AL GHALAYAYN

HANUN KHIYAROTUN NISA' , NIM. 10110005 (2014) AL NAQD 'ALA TARJAMAH FADIL SA'ID AL NADAWIY LI AL KITAB 'IZAT AL NASHI'IN LI MUSTAFA AL GHALAYAYN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (AL NAQD 'ALA TARJAMAH FADIL SA'ID AL NADAWIY LI AL KITAB 'IZAT AL NASHI'IN LI MUSTAFA AL GHALAYAYN)
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (AL NAQD 'ALA TARJAMAH FADIL SA'ID AL NADAWIY LI AL KITAB 'IZAT AL NASHI'IN LI MUSTAFA AL GHALAYAYN)
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (947kB)

Abstract

Kitab Izah an-Nasyiin adalah kumpulan tulisan yang ditulis oleh salah seorang ulama besar Mesir, Mustafa al Galayaini, dalam surat kabar “al Mufid”. Esai tersebut memuat berbagai permasalahan akhlak, sosial, nasionalisme, kepemimpinan dan pendidikan. Tulisan-tulisan ini diterima dengan sangat baik dan memiliki pengaruh besar di hati para pembaca. Mereka menyarankan supaya tulisan-tulisan ini dibukukan sehingga dapat dibaca oleh orang-orang yang belum sempat membaca Koran tersebut. Pembukuan itupun dilakukan. Seiring berjalannya waktu, buku ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh M. Fadlil Said an-Nadwi. Pada realitanya, buku terjemahan ini sangat membutuhkan kritik. Harus diketahui bahwa kritik tidak hanya terbatas pada pencarian kekurangan maupun kesalahan namun juga pemberian apresiasi tinggi pada penerjemah, editor dan penerbit. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan aspek kehendak dan fungsi teks bahasa sumber, menjelaskan interpretasi penerjemah terhadap fungsi teks dan mengetahui metode yang dipakai dalam menerjemah sekaligus menguraikan problem gramatika dalam karya terjemahan berikut upaya solutifnya. Penelitian kritik terjemah ini bertumpu pada teori fungsional bahasa milik Buhler, sebagaimana disadur oleh Jacobson, yaitu fungsi ekspresif. Hal ini disebabkan karena kitab izah an-Nasyiin lebih menggambarkan pikiran pengarang dalam etika atau moral yang disampaikan dengan ungkapan sastrawi. Sehingga menurut Newmark, secara teoritik metode yang sesuai untuk diterapkan dalam jenis teks ini adalah metode semantik, meskipun pada implikasinya metode ini sangat sulit diterapkan secara sempurna. Dalam banyak kasus, peneliti menemukan model-model penerjemahan yang cenderung lebih dekat dengan teks dan dalam kasus yang lain lebih dekat dengan pembaca. Peneliti memfokuskan penelitian pada tiga point sesuai pandangan Newmark. Pertama, analisis singkat terhadap bahasa sumber dengan menekankan aspek-aspek kehendak dan fungsi teksnya, kedua, interpretasi penerjemah terhadap tujuan teks bahasa sumber dan metodenya, ketiga, evaluasi karya terjemahan dalam problem gramatika dan upaya solutifnya. Hasil penelitian ini adalah pertama, penulis ingin merubah keadaan dan kondisi masyarakat saat itu baik dari segi akhlak, sosial, politik, agama dan pendidikan. Kedua, interpretasi penerjemah berada pada satu pemahaman yang sama dengan penulis, sehingga metode yang digunakan pun sesuai dengan teori yang ditulis Newmark, yakni semantik, meskipun pada praktiknya metode ini tidak dapat diterapkan secara utuh. Ketiga, dari penelitian ini peneliti dapat menguraikan evaluasi-evaluasi penerjemahan yang difokuskan pada tiga hal yaitu tarkib isnadi atau jumlah, tarkib bayani dan tarkib idlofi. Kata kunci: Izah an-Nasyiin, terjemahan, kritik terjemah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DR. H. IBNU BURDAH, MA
Uncontrolled Keywords: Izah an-Nasyiin, terjemahan, kritik terjemah
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 20 Jan 2015 09:18
Last Modified: 24 Jul 2015 16:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15233

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum