KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI (1914 – 1971 M )

HARTONO, NIM. 08120028 (2015) KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI (1914 – 1971 M ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI (1914 – 1971 M ))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONTRIBUSI K.H. WAHAB HASBULLAH DALAM BERORGANISASI (1914 – 1971 M ))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (841kB)

Abstract

Kontribusi K.H. Wahab Hasbullah Dalam Berorganisa (1914 – 1971 M) Wahab Hasbullah adalah seorang tradisionalis lahir dari keluarga pesantren, tetapi mempunyai ide-ide yang modern. Di samping itu, ia merupakan ulama yang berjiwa juang dan tokoh organisasi yang energik sejak usia muda, untuk memberikan perubahan-perubahan besar terhadap bangsa Indonesia yang mulai tercermin sejak tahun 1914. Hal ini terlihat ketika pulang dari tanah suci Mekah. Dua tahun berlalu yaitu pada 1916, kondisi Indonesia begitu mengenaskan, para penjajah semakin liar menindas bangsa Indonesia, sehingga kiai Wahab mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Nahdlatul Wathan (kebangkitan tanah air), untuk membangkitkan kesadaran rakyat Indonesia melalui pendidikan. Di tahun yang sama ia juga mendirikan Tashwirul Afkar (Gambaran Pemikiran). Upaya Kiai Wahab tidak berhenti sampai disitu. Tahun 1918, Kiai Wahab kembali mendirikan organisasi yang diberi nama Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Saudagar) untuk memperkuat gerakannya. Organisasi ini bergerak sebagai pusat penggalang dana bagi pengembangan agama Islam. Perjuangan Kiai Wahab memberikan wujud nyata bagi lahirnya NU secara formal, sementara Kiai Hasyim Asy’ari adalah ruh dah jiwa bagi NU itu sendiri. Berangkat dari beberapa organisisasi tersebut, Kiai Wahab berusaha mendirikan organisasi yang lebih luas cakupannya “tidak hanya bidang pendidikan”, gagasan ini disampaikan kepada Kiai Hasyim Asy’ari dan dan mendapat persetujuan. Akhirnya ulama-ulama tradisional mengadakan musyawarah di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 / 31 Januari 1926, lahirlah organisasi Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) yang mampu melindungi dan memberikan semangat baru terhadap masyarakat tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan behaviorisme. Penggunaan pendekatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang kompleks tentang ketokohan Kiai Wahab, khususnya terkait dalam proses dialektika prilaku sejarah dengan realitas sosial di sekitarnya. Penulis juga menggunakan teori Ashabiyah (primordial), yang digunakan sebagai pisau pembedah interaksi sosial seorang tokoh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis analitis terhadap rekaman masa lampau berdasarkan data-data yang didapat. Hasil penelitian atau kesimpulan dalam penelitian ini adalah diketahui berdasarkan fakta yang didapat, bahwa Kiai Wahab adalah seorang organisator, politikus dan nasionalis yang mempunyai pemikiran moderat yang jauh kedepan. Kontribusinya sangat besar terhadap bangsa ini, baik pendidikan, keagamaan, dan juga berjuang dalam melawan penjajah. Terbentuknya NU juga mampu membuka pintu lahirnya pendidikan keagamaan, baik secara formal maupun non-formal di lingkungan masyarakat tradisional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Fatiyah, S.Hum., MA,
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 06 Apr 2015 14:13
Last Modified: 06 Apr 2015 14:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15500

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum