POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM TRADISI ERAU DI KUTAI KARTANEGARA

NURUL MUKARROMAH, NIM. 09210083 (2015) POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM TRADISI ERAU DI KUTAI KARTANEGARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM TRADISI ERAU DI KUTAI KARTANEGARA)
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM TRADISI ERAU DI KUTAI KARTANEGARA)
BAB II, III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (951kB)

Abstract

Nurul Mukarromah, 09210083. Pola Komunikasi Interpersonal dalam Tradisi Erau di Kutai Kartanegara, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2014. Agama merupakan sebuah entitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kondisi masyarakat. Karena itu, agama menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa agama manusia tidak akan mempunyai arah dan tujuan yang jelas dalam hidupnya. Hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi manusia untuk menjadikan sebuah entitas baru dalam kehidupan yang sudah terstruktur, kemudian agama lahir dengan tradisi dan adat yang baru untuk ditawarkan pada manusia. Dalam istilah sehari-hari kita sering mengenal dengan sebutan budaya lokal menyatu dengan salah satu agama—seperti contoh—dalam Islam disebut dengan Islam Budaya Lokal (IBL). Maka dari itu Erau merupakan bagian dari kedua entitas—antara agama dan budaya lokal—yang menjadi tradisi di Kesultanan Kutai Kartanegara. Melihat realitas tersebut, maka dalam penelitian akan menjawab tiga persoalan yakni, Pertama, bagaimana pelaksanaan tradisi Erau di Kutai Kertanegara? Kedua, bagaimana pola komunikasi interpersonal di dalam pelaksanaan tradisi Erau? Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode pengambilan data melalui wawancara atau interview, observasi dan studi dokumentasi. Secara umum pelaksanaan Erau pada acara inti sekitar tiga hari dalam proses ritual yang disebut dengan ”Merangin”. Namun, dalam pelaksanaan secara simbolik dan eksistensi Erau dilaksanakan sekitar 2 minggu full. Dimana semua agenda menjadi milik rakyat sebagai bagian dari hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun proses awal hingga akhir adalah bagian dari konsistensi budaya ritual yang selalu dilaksanakan dalam setiap tahunnya. Kemudian, dalam mempertahankna Erau pada intinya tetapi membangun komunikasi yang mapan antara stakeholder di masyarakat kami. Khususnya dilingkungan keraton, untuk terus menjaga jangan sampai anak cucu— khususnya bagi masyarakat Kalimantan Timur—tidak mengenal apa itu Erau. Selain itu, stakeholder melakukan tindak kerjasama antara dinas-dinas terkait khususnya dinas kebudayaan dan pariwisata agar tetap menjadi sebuah lingkaran budaya atau adat istiadat yang tetap disosialisasikan kepada masyarakat luas. Komunikasi interpersonal yang muncul dalam tradisi Erau ada 5 (lima) hal yang menjadi perhatian. Diantaranya adalah (i) yang mejadi komunikator dalam festival Erau adalah pemerintah dan tokoh adat, (ii) media yang dimanfaatkan dalam mempertahankan Erau adalah dengan media massa dan media elektrik, (iii) pesan dalam tradisi Erau adalah proses transformasi ritual agama Hindu ke Islam yang menjadi sorotan karena proses akulturasi ini tanpa adanya tendensi atau tekanan, (iv) penerima tradisi Erau sudah tentu masyarakat yang memegang erat kebudayaan Erau, dan (v) pesan yang di dapat dalam tradisi Erau adalah masyarakat masih memiliki kepercayaan yag kuat terhadap alam-alam gaib.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Mohammad Zamroni, S.Sos.I, M.Si
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Pola Komunikasi Interpersonal dan Tradisi Erau.
Subjects: Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 08 Apr 2015 14:09
Last Modified: 08 Apr 2015 14:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15585

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum