PERAN AKAL TERHADAP TINDAKAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN IMAM AL–GHAZALI

WAHDINI, NIM. 05005501 (2015) PERAN AKAL TERHADAP TINDAKAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN IMAM AL–GHAZALI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERAN AKAL TERHADAP TINDAKAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN IMAM AL–GHAZALI)
10510028_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERAN AKAL TERHADAP TINDAKAN MANUSIA DALAM PEMIKIRAN IMAM AL–GHAZALI)
10510028_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (768kB)

Abstract

Kehidupan dunia merupakan suatu tempat dan waktu dimana Allah SWT menguji diantara hamba mana yang lebih baik amalnya. Dengan dibekalinya akal sebagai alat untuk mengetahi mana yang baik dan benar untuk dilakukan dan mana yang buruk dan salah untuk tidak dilakukan. Namun pemahaman masyarakat umum tenntang akal seolah-olah menjadikanya sebagai sesuatu kebenaran yang dilahirkan dari pemahamanya sendiri sehingga terkesan menuhankan akalnya, padahal seseorang yang menuhankan akalnya sesungguhnya dirinya menuruti nafsunya. Lain halnya menurut Imam al–Ghazali, akal di sini bukanlah suatu ego dari dalam diri seseorang. Namun akal merupakan simbol penamaan dari empat unsur dalam mendapatkan sebuah pengetahuan dan keimanan yang akan mewujudkan tindakan kebenaran dan kebaikan. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan yang baik dan benar. Namun terkadang yang menjadi masalah adalah perbedaan cara bagaimana mewujudkan kebaikan dengan sebuah tindakan yang benar, sehingga terkadang bisa menimbulkan kesalahfahaman makna dari sebuah tindakan. Selain hal tadi suatu kebaikan itu bisa menjadi ketidakbenaran jika tidak tepat atau tidak sesuai dengan situasi, kondisi dan tempat tertentu. Untuk menyeragamkan bentuk daripada tindakan yang benar maka dibutuhkan adanya sebuah norma-norma yang universal (rahmatan lil ‘alamin) untuk bisa menyelaraskan antara kebaikan dengan kebenaran. Yaitu norma-norma agam yang sesuai dengan syara’. Dalam ranah tindakan ini Imam al–Ghazali membuat sebuah etika religiousyang menempatkan akal sebagai alat pemberi informasi baik dari Allah SWT terhadap iradah manusia sebelum mewujudkan tindakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan filosofis dan termasuk penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan filosofis di sini digunakan untuk mengeksplorasi pemikiran Imam al–Ghazali tentang akal dan peran daripada akal di dalam terwujudnya sebuah tindakan yang baik, benar dan terpuji. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang berpaling dari informasi baik dari akal dan lebih memilih informasi dari dorongan badan (syahwat), maka dirimya telah keluar dari kadrat kemanusiaanya karena telah menghilangkan akalnya sehingga tindakannya didasari dengan syahwatnya yang akan menimbulkan tindakan yang tidak baik. Jika demikian maka tidak ada bedanya dengan perilaku binatang. Atau telah turun pangkat dari kodrat Jiwa rasional kepada Jiwa sensitif. Dan dirinya telah gagal sebagai wakil Tuhan di bumi (khalifatullah fil ardhi).Seperti di zaman yang kian modern dan semakin kompleks ini dimana peluang-peluang untuk mendapatkan kebahagiaan materi semakin sempit maka akan mudah sekali menimbulkan tindakan jahat sebagai jalan pintasnya. Di sinilah seseorang harus berpegang teguh terhadap akalnya dalam setiap tindakanya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Zuhri, S. Ag., M. Ag,
Uncontrolled Keywords: akal,tindakan,pemikiran imam al–ghazali
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 16 Apr 2015 08:20
Last Modified: 16 Apr 2015 08:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15774

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum