LOCAL BOSSES SEBAGAI MESIN PENDULANG SUARA (STUDI DI DPC PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA SLEMAN DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014)

HALIMUDDIN SIREGAR, NIM. 08370 018 (2015) LOCAL BOSSES SEBAGAI MESIN PENDULANG SUARA (STUDI DI DPC PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA SLEMAN DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (LOCAL BOSSES SEBAGAI MESIN PENDULANG SUARA (STUDI DI DPC PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA SLEMAN DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (34MB) | Preview
[img] Text (LOCAL BOSSES SEBAGAI MESIN PENDULANG SUARA (STUDI DI DPC PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA SLEMAN DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Hadirnya “orang kuat” (bos lokal) dalam pileg maupun pilkada pasca reformasi telah memberikan warna tersendiri dalam proses demokrasi yang terjadi di tingkat lokal. Kehadiran mereka dalam pandangan sebagian besar sarjana dianggap dapat menciderai proses demokrasi yang sedang berlangsung. Ini yang menjadikan “orang kuat” dalam pileg dan pilkada selalu disetigmatisasi sebagai hal yang negatif. Asumsi ini didasarkan pada maraknya praktik pemburuan rente dan korupsi yang dilakukan oleh “orang kuat” lokal melalui kontrolnya terhadap proses pengelolaan pemerintahan daerah, termasuk economical resources yang ada di daerah. Kehadiran orang kuat dalam pilkada dan pileg lebih sebagai upaya mereka untuk mengamankan sumber-sumber daya daerah agar tetap berjalan sesuai dengan aturan mereka sendiri dari pada menurut aturan-aturan resmi atau perundang-undangan yang dibuat oleh pelaksana peraturan yang lebih tinggi. Berdasarkan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan adalah bagaimana lokal bosses di DPC Gerindra Sleman sebagai mesin pendulang suara dalam pemilihan legeslatif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Data diperoleh dari sumbersumber informan, melalui wawancara dan observasi serta ditambah dengan bahan kepustakaan. Setelah data terkumpul, lalu dianalisis secara deskriptik kualitatif analitik dengan menggunakan endekatan normatif dengan proses berpikir induktif dan deduktif. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa keberadaan bos lokal di DPC Gerindra Sleman berangkat dari adanya pengusaha dan tentara. Eksistensi mereka menunjukkan kapasitas individu yang memiliki otoritas untuk menentukan berbagai konteks kekuasaan, termasuk di dalamnya pendulangan suara di kantong-kantong daerah pemilihan. Kerekatan relasi didasarkan atas hubungan saling memanfaatkan dan mengekspresikan kepentingan yang sama antara orang kuat pengusaha bersama tentara partai tercipta pola hubungan patron - client . Dan untuk itu mereka sukses dalam berbagai konteks kekuasaan di DPC Gerindra Sleman, misal : 1) Berhasil mengintrodusir kepemimpinan presidium untuk mengeliminasi kepemimpinan sebagai ketua KMP di Kabupaten Sleman; 2). Sukses mengamankan pencalegan dengan menempatkan tujuh orang dari lingkaran kader-kader Gerindra yang militan untuk posisi Wakil Ketua Di Lembaga Legeslatif DPRD Sleman. 3). Berhasil memenangkan pileg 2014, yang menempatkan tujuh wakilnya menjadi anggota legeslatif, bila dibandingkan dengan pileg 2009 yang hanya menempatkan satu wakilnya di lembaga legeslatif kabupaten Sleman.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DR. AHMAD YANI ANSHORI, M.A
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 11 May 2015 08:48
Last Modified: 11 May 2015 08:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16039

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum