'TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYERTAAN AKAD WAKALAH DALAM TRANSAKSI i MURABAHAH /i (Studi Kasus di BMT Agawe Makmur, Ngaglik, Sleman)

MASRIAH - NIM. 04380014, (2008) 'TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYERTAAN AKAD WAKALAH DALAM TRANSAKSI i MURABAHAH /i (Studi Kasus di BMT Agawe Makmur, Ngaglik, Sleman). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Secara konsep, BMT merupakan sebuah lembaga yang menjalankan usahanya berdasarkan Prinsip Islam. Kegiatan BMT mencakup dua bidang sekaligus yaitu: (1) bidang Mal, yakni melakukan kegiatan menerima dan menyalurkan dana umat berupa zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) (2): bidang Tamwil, yakni melakukan kegiatan menghimpun dana dari anggota atau umat dan memberikan pembiayaan bagi usaha produktif dan menguntungkan. BMT Agawe Makmur adalah salah satu lembaga Keuangan Islam yang ada di Yogyakarta, dan salah satunya ada di Sleman yang merupakan obyek dari penelitian ini. BMT hadir dengan menawarkan solusi kepada pedagang dengan memberikan penyertaan modal bagi pengembangan usaha dengan sistem Mura bahah. Dalam pelaksanaan perjanjiannya, ternyata ada penyelewengan oleh pihak nasabah yaitu dalam transaksi tersebut terdapat syarat akad lain dalam jual bel, Sementara bentuk akad tersebut masih mengandung problematika hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Maka dalam pengumpulan datanya menggunakan data primer yaitu melalui dokumentasi yang dimiliki oleh BMT Agawe Makmur baik itu berupa data dan lainnya, observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak BMT maupun nasabah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif dan bersifat preskriptif, yaitu penelitian yang mengkaji data berdasarkan praktek pelaksanaan pembiayaan dan memberi penilaian apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip mumalat yaitu mendatangkan manfaat sebagai konsep dasar kerangka teoretik yang dipakai oleh penyusun. Berdasarkan metode yang digunakan maka terungkap bahwa penyertaan akad waklah dalam transaksi Mura Bahah di BMT Agwe Makmur cabang Sleman Yogyakarta tidak menyalahi aturan-aturan syariat, Hal itu karena didasari adanya kerelaan antara kedua belah pihak yang melakukan murbahah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item