SINTESIS KREATIF: ALI MAZRUI, ILMU SOSIAL NORMATIF DAN STUDI MASYARAKAT ISLAM

DR MOCH. NUR ICHWAN, - (2007) SINTESIS KREATIF: ALI MAZRUI, ILMU SOSIAL NORMATIF DAN STUDI MASYARAKAT ISLAM. In: Keilmuan Integrasi dan Interkoneksi Bidang Agama dan Sosial. Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, pp. 99-145.

[img]
Preview
Text
Ichwan_Mazrui_Sintesis_Kreatif__Ilmu_Sosial_Normatif_dan_Studi_Masyarakat_Islam.pdf

Download (234kB) | Preview

Abstract

Selama ini perhatian akademisi dan intelektual Islam Indonesia biasanya terfokus pada intelektual Muslim Timur Tengah. Akhir-akhir ini muncul trend untuk melihat ke Afrika. Ada sejumlah intelektual Muslim Afrika Selatan yang terkenal di Indonesia, seperti Farid Essack, Ebrahim Moosa dan Abdulkader Tayoub, dan dari Sudan, seperti Mahmoud Mohammad Thaha dan Abdullahi Ahmad An-Naim. Afrika Timur belum terlalu dikenal. Padahal di sana muncul Ali Mazrui, yang mempunyai reputasi akademik internasional jauh sebelum generasi intelektual muda di atas muncul. Mungkin karena memang disiplin Mazrui tidak terkait langsung dengan pemikiran Islam, namun lebih sebagai political scientist. Padahal Ali Mazrui adalah intelektual Muslim asal Kenya yang mampu menciptakan pengaruh luas di kalangan intelektual dan akademisi Afrika, sehingga terciptalah sebuah school of thought "Mazruiana".1 Bahkan dia dijuluki sebagai "Ibn Khaldun post-modern".2 Mazrui juga terpilih sebagai the World's Top 100 Public Intellectuals oleh para pembaca Prospect Magazine (Inggris) dan salah satu dari "the 100 Great Muslims of the 20th Century" dari the Institute of Objective Studies, New Delhi, India.3 Maka tidak salah kalau dia juga digelari "the Global African", orang Afrika yang menglobal. Mengingat pentingnya sumbangan dan pengaruh Ali Mazrui, maka sangatlah penting bagi dunia akademik dan intelektual Indonesia untuk mengenalnya secara lebih dekat. Di sini penulis akan lebih memfokuskan diri pada upayanya mengintroduksi pendekatan alternatif dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora: "sintesis kreatif" (creative synthesis)—dia juga menyebut dalam konteks ideologi eklektisisme kreatif (creative eclecticism). Dengan sintesisis kreatif ini dimungkinkan bidang-bidang yang selama ini dianggap tidak bisa bersatu, seperti pengetahuan dan etika, sains dan agama, dapat disintesakan secara kreatif. Para akademisi UIN Sunan Kalijaga yang sedang mengembangkan pendekatan integratif-interkonektif dapat belajar dari upaya Ali Mazrui ini.

Item Type: Book Section
Subjects: Artikel Dosen
Divisions: Paper
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 06 Jul 2015 11:27
Last Modified: 06 Jul 2015 11:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16225

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum