DINAMIKA KESENIAN TARI BADUI DI DUSUN SEMAMPIR, AMBAKREJO, TEMPEL, SLEMAN 1960 M - 1977 M

NUR AMINAH Nst, NIM. 11120111 (2015) DINAMIKA KESENIAN TARI BADUI DI DUSUN SEMAMPIR, AMBAKREJO, TEMPEL, SLEMAN 1960 M - 1977 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA KESENIAN TARI BADUI DI DUSUN SEMAMPIR, AMBAKREJO, TEMPEL, SLEMAN 1960 M - 1977 M)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA KESENIAN TARI BADUI DI DUSUN SEMAMPIR, AMBAKREJO, TEMPEL, SLEMAN 1960 M - 1977 M)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penemuan peneliti, tentang pengaruh kesenian tari Badui di Dusun Semampir, yang mampu membawa perubahan dalam perkembangan praktik keagamaan masyarakatnya. Maka tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan dinamika kesenian tari Badui di Dusun Semampir pada tahun 1960 - 1977, yang mencakup masa pertumbuhan dan perkembangan, kevakuman, serta masa kebangkitan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiologi dan Antropologi, sedangkan torinya yaitu meminjam metode Walisongo dalam berdakwah yakni metode al-Hikmah. Dalam bukunya Dudung Abdurahman yang berjudul “Metodologi Penelitian Sejarah Islam” menerangkan bahwa apabila penelitian ini dipergunakan dalam penggambaran peristiwa masa lalu, peneliti akan mengembangkan dengan pendekatan Sosiologi, maka di dalamnya akan terungkap segi-segi sosial dari peristiwa yang dikaji. Hal ini dikarenakan pembahasannya mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan serta status sosial, dan lain sebagainya. Pendekatan Antropologi digunakan dalam pengembangan mengenai masalah-masalah budaya. Untuk itu, kedua pendekatan yang digunakan erat hubunganya dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai dinamika suatu budaya. Peneliti menggunakan metodenya Walisongo dalam mendakwahkan Islam terhadap masyarakat awam, yakni metode al-Hikmah dengan memainkan kesenian gamelan, karena penduduk Dusun Semampir termasuk masyarakat awam tentang ilmu pengetahuan agama, serta tertarik untuk mempelajari Islam dengan cara berkesenian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya tari Badui di Dusun Semampir pada tahun 1960, di sambung dengan masa perkembangannya dari tahun 1961-1965 dengan berbagai aktivitas, kemudian masa kevakuman dari tahun 1965-1976 yang di sebabkan oleh tiga faktor yakni: 1. Aturan pemerintah, 2. Keadaan keagamaan, 3. Keadaan ekonomi. Adapun usaha yang dilakukan grup tari Badui agar mampu bangkit kembali pada tahun 1977 yakni, adanya dukungan dari bidang kebudayaan daerah kabupaten Sleman dan masyarakat Dusun Semampir sebagai dukungan eksternal, serta dukungan internal yang datang dari grup tari Badui itu sendiri yakni, mempersering agenda latihan. Kata Kunci: Seni pertunjukan, dinamika kesenian tari Badui.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dra. Soraya Adnani, M. Si.
Uncontrolled Keywords: Seni pertunjukan, dinamika kesenian tari Badui
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Aug 2015 09:43
Last Modified: 07 Aug 2015 09:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16660

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum