NUSROKH DIANA, NIM11120103 (2015) KELAHIRAN MUSLIMAT NU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KELAHIRAN MUSLIMAT NU)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
|
Text (KELAHIRAN MUSLIMAT NU)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (825kB) |
Abstract
NU yang dikenal sebagai organisasi sosial keagamaan yang bersifat tradisional, pada masa awal kelahirannya hanya beranggotakan kaum laki-laki. Pada perkembangannya, tepatnya 20 tahun setelah didirikan, NU memiliki bagian perempuan yang saat ini dikenal dengan nama Muslimat NU. Muslimat NU sebagai organisasi perempuan NU yang pertama merupakan bentuk kebangkitan perempuan NU saat itu, meskipun berada di bawah tradisi NU dengan budaya patriarkinya, para perempuan bangkit dan mengeluarkan gagasan mengenai perlunya perempuan berorganisasi. Kajian ini difokuskan pada proses historis lahirnya Muslimat NU pada rentang waktu 1938-1952 M. Lebih khusus membahas mengenai upaya perempuan NU dalam mendirikan Muslimat NU di setiap acara Konggres NU. Kajian ini juga berusaha menganalisis apa yang melatarbelakangi bangkitnya perempuan NU untuk mendirikan organisasi perempuan di dalam organisasi tradisional tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi dalam upaya memahami persoalan secara lebih objektif. Penulis berupaya mengungkapkan proses lahirnya Muslimat NU berdasarkan situasi sosial yang terjadi. Adapun teori yang digunakan adalah teori kesadaran sejarah oleh Soedjatmoko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode historis yang meliputi empat tahap yaitu: pengumpulan sumber (heuristik), pengujian sumber (verifikasi), analisis (interpretasi), dan penulisan (historiografi). Penelitian ini menyimpulkan bahwa lahirnya Muslimat NU, saat itu bernama Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM) merupakan sebuah kebangkitan perempuan NU, yang dilatarbelakangi oleh situasi sosial saat itu. Pernyataan ini didasarkan pada kegigihan para perempuan NU yang memerlukan waktu cukup lama dalam upaya membentuk wadah bagi mereka. Upaya untuk membentuk wadah bagi perempuan NU telah ditandai dengan hadirnya Ny. Djunaisih dan Ny. Siti Syarah yang merintis berdirinya Muslimat NU dengan mengeluarkan gagasannya di forum resmi NU, yakni pada acara Kongres NU ke-13 di Menes tahun 1938. Pada konggres NU ke-14 tahun 1939 di Magelang, diadakan rapat umum NOM dan tampil enam perempuan NU dari sejumlah wakil daerah untuk menyampaikan gagasannya. Pada Konggres NU ke-15 tahun 1940 di Surabaya, para perempuan NU telah mengadakan rapat tertutup yang dipimpin oleh Ny Djunaisih. Hasil rapat tertutup tersebut di antaranya adalah pengajuan pengesahan NOM lengkap dengan anggaran dasar dan pengurus besarnya kepada PBNU. Meskipun sempat menimbulkan perdebatan di kalangan NU, tetapi pada akhirnya keputusan tersebut diterima oleh peserta konggres. Dalam acara Muktamar NU ke-16 di Porwokerto tahun 1946, baru disahkan secara resmi lahirnya NOM dengan nama Nahdlatul Ulama Muslimat (NUM) sebagai organisasi perempuan di bawah naungan NU dan pada Konggres NU ke-19 di Palembang tahun 1952, NUM menjadi badan otonom NU dan mengubah namanya menjadi Muslimat NU. Keberhasilan perempuan NU dalam mendirikan Muslimat NU menjadikan kedudukan perempuan NU lebih terorganisir. Kata kunci :Perempuan Nahdlatul Ulama, Muslimat NU.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Drs. H. Maman Abdul Malik Sya`roni, MS |
Uncontrolled Keywords: | Perempuan Nahdlatul Ulama, Muslimat NU. |
Subjects: | Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam Masyarakat Islam |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1) |
Depositing User: | Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id) |
Date Deposited: | 10 Aug 2015 08:51 |
Last Modified: | 10 Aug 2015 08:51 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16712 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |