BIOGRAFI POLITIK PAKU BUWANA X : STUDI GERAKAN ISLAM DAN KEBANGSAAN DI KERATON SURAKARTA

HERMANN JOEBAGIO, NIM. 06.3.497 (2010) BIOGRAFI POLITIK PAKU BUWANA X : STUDI GERAKAN ISLAM DAN KEBANGSAAN DI KERATON SURAKARTA. Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (BIOGRAFI POLITIK PAKU BUWANA X: STUDI GERAKAN ISLAM DAN KEBANGSAAN DI KERATON SURAKARTA)
HERMANN JOEBAGIO - NIM. 06.3.497-BR BIOGRAFI POLITIK.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gerakan Islam dan kebangsaan di Keraton Surakarta Permasalahan penelitian meliputi: ( 1) alasan-alasan yang mendorong Paku Buwana (PB) X melakukan gerakan Islam dan keba.Ilgsaan; (2) hubungan antar gerakan politik PB X, tumbuhnya pendidikan Islam di keraton, dan pergerakan kebangsaan di Surakarta; serta (3) reak:si Belanda terhadap gerakan politik yang dilakukan PB X. Persoalan ini penting untuk menjelaskan gerak:an Islam di keraton didukung oleh elit agama dan pengusaha Muslim Laweyan. Sinergi antar mereka mendorong tumbuhnya ' politik lokal' di Surakarta Metode yang digunakan adalah metode sejarah meliputi heuristik, kritik ekstern dan intern, interpretasi, perumusan fakta, dan penyajian pemikiran dalam pen~lisan sejarah. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder, sedangkan proses rekonstruksi mempertimbangkan segi diakronik (kesinambungan) dan sinkronik (perubahan). Pendekatan teori yang digunak:an adalah teori partisipasi yang berfungsi memacu interaksi antar warga masyarakat (civic engagement) dan memacu keterlibatan warga masyarakat dalam bidang politik (political engagement). Dua aspek tersebut dipandang sebagai usaha meraih kesepadanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan politik yang dilancarkan PB X adalah reaksi terhadap korte verklaring 1893, kebijakan politik etis, dan Undang-Undang Desentralisasi 1903. Gerakan yang dilancarkan PB X dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu bidang pendidikan dan pemberdayaan. Madrasah (1905) dan sekolah umum (1914) merupakan usaha Sunan untuk memperkuat intelektualitas dan memacu tumbuhnya identitas Islam. Intelektualitas dan identitas adalah faktor struktur peluang politik. Semeotara itu pendirian Bank Bondoloemak:so, pasar, jalan dan jembatan, Rumah Sakit Kadipolo, Rumah Singgah Wangkoeng untuk buruh migran, ruang untuk diskusi (Paheman Radya Pustaka) dan hiburan (Kebon Rodjo) merupakan faktor struktur peluang ekonomi. Kedua struktur peluang (politik dan ekonomi) memacu bangkitnya gerakan Islam dan kebangsan di Surakarta. Dukungan PB X terhadap Sarekat Islam (SI) dan Boedi Oetomo (BO) yang dikampanyekan melalui perjalanan incognito memacu jumlah anggota SI berlipat ganda. Dukungan politik mengindikasikan telah terjadi perubahan paradigma politik di keraton, yakni dari perspektif politik tradisional menuju politik partisipasi massa. Tindakan Sunan berseberangan dengan politik beamtenstaat yang diberlakukan Belanda. Kebijakan di atas tidak dilanjutkan oleh PB XI dan PB XII. Sumbangan penelitian ini memperkuat pandangan bahwa gerakan kebangsaan adalah peran seluruh komponen bangsa, baik yang berpandangan non-kooperatif maupun kooperatif. Meskipun gerakan di keraton bersifat kooperatif, tetapi dinamika politik mendukung gerakan non-kooperatif, sehingga mereka pendukung perjuangan kemerdekaan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Ringkasan Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Aug 2015 11:57
Last Modified: 10 Aug 2015 11:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16733

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum