PROPAGANDA MEDIA MASSA PADA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO DAN JUSUF KALA DALAM 100 HARI MASA KERJA PRESPEKTIF SIYASAH

MIFTAH FARIS, NIM. 11370062 (2015) PROPAGANDA MEDIA MASSA PADA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO DAN JUSUF KALA DALAM 100 HARI MASA KERJA PRESPEKTIF SIYASAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (PROPAGANDA MEDIA MASSA PADA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO DAN JUSUF KALA DALAM 100 HARI MASA KERJA PRESPEKTIF SIYASAH)
11370062_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.PDF - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PROPAGANDA MEDIA MASSA PADA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO DAN JUSUF KALA DALAM 100 HARI MASA KERJA PRESPEKTIF SIYASAH)
11370062_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (952kB)

Abstract

Indonesia dijalankan oleh pemerintah melalui lembaga eksekutif dan diawasi oleh rakyat melalui lembaga legislatif. Selain pengawasan melalui lembaga yang terstuktur, diluar itu terdapat media massa yang turut serta dalam proses jalannya suatu pemerintahan. Media massa dijadikan sarana sebagai penyalur informasi dari suatu lembaga pemerintahan kepada masyarakat luas. Media massa dapat dianggap sebagai sarana terpenting, karena media massa dapat langsung diterima oleh masyaraka. Hal ini menjadi menarik, ketika aktor politik dan media massa berkoalisi dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga, rakyat sebagai salah satu penggerak roda pemerintahan menjadi terikat oleh kepenguasaan pemerintah. saat ini terjadi di Indonesia adalah aktor politik mulai berkoalisi dengan media massa. Kekuatan media massa dalam mengendalikan rakyat mulai disadari para aktor politik. Sehingga tujuan utama media massa sebagai penyalur informasi yang bersifat objektif dan adil menjadi tersamarkan oleh kepentingan-kepentingan aktor politik. Setelah pemilu 2014, aktifitas politik di Indonesia dikuasai oleh dua Koalisi, yaitu KIH sebagai pemegang kekuasaan dalam pemerintahan dan KMP sebagai oposisi pemerintah. Kedua koalisi ini saling berafiliasi dengan pemilik media massa. KIH memiliki Media Grup yang dikuasai oleh Surya Paloh, sedangkan KMP memiliki VIVA grup yang dikuasai oleh Abu Rizal Bakrie. Kedua media massa ini digunakan sebagai alat propaganda dalam setiap komunikasi politik oleh masingmasing afiliasinya. Keterlibatan media massa dalam proses kegiatan politik di Indonesia memunculkan kegelisahan, dimana media massa yang seharusnya bersifat netral dan bersih dari kepentingan politik tidak lagi menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat diskriptif analistik. Dengan pendekatan kualitaif menggunakan teori komunikasi politik dan prinsip-prinsip siyasah, membedah bentuk keterpihakan media massa kepada salah satu afiliasinya, dimana didalam prinsip-prinsip siyasah tersebut ada konsep keadilan, kesamarataan, perdamaian, dan sebagainya. Apakah praktek media massa politik tersebut sudah sejalan dengan prinsip-prinsip siyasah? untuk mengetahuinya penelitian ini menggunakan analisis wacana dan etika komunikasi Islam prespektif siyasah. Setelah melihat produk-produk berita dari media massa tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktek propaganda yang dilakukan media massa tersebut jauh dari prinsip-prinsip siyasah. Terutama prinsip keadilan, perdamaian, dan persamaan. Karena media massa yang diharapkan menjadi sumber informasi yang independen telah tercampur oleh kepentingan politik. Sehingga, menimbulkan ketidak stabilan di masyarakat seperti demonstrasi anarki, penghardikan kepada pemimpin, dan rasa tidak percaya pada pemerintah menjadi tinggi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Patiroy,.M.A
Uncontrolled Keywords: propaganda, komunikasi politik, siyasah
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 12 Aug 2015 17:37
Last Modified: 12 Aug 2015 17:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16838

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum