KEPEMIMPINAN KH. AHMAD ZABIDI DALAM MENGEMBANGKAN TAREKAT SYATTARIYAH DI GIRILOYO, WUKIRSARI, IMOGIRI BANTUL (1991-2007)

SAIFUDDIN -NIM. 02121034 , (2009) KEPEMIMPINAN KH. AHMAD ZABIDI DALAM MENGEMBANGKAN TAREKAT SYATTARIYAH DI GIRILOYO, WUKIRSARI, IMOGIRI BANTUL (1991-2007). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEPEMIMPINAN KH. AHMAD ZABIDI DALAM MENGEMBANGKAN TAREKAT SYATTARIYAH DI GIRILOYO, WUKIRSARI, IMOGIRI, BANTUL (1991-2007))
BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KEPEMIMPINAN KH. AHMAD ZABIDI DALAM MENGEMBANGKAN TAREKAT SYATTARIYAH DI GIRILOYO, WUKIRSARI, IMOGIRI, BANTUL (1991-2007))
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (471kB)

Abstract

Tarekat Syattariyah adalah tarekat yang mengacu pada Abdullah Syattar. Tarekat ini termasuk salah satu organisasi dari perkumpulan tarekat mu'tabarah yaitu tarekat-tarekat yang telah diselidiki dan diterima dalam kalangan Nahdatul Ulama (NU) yang diadakan pada tanggal 19 dan 20 Rabi'ul Awal 1377 H/10 Oktober 1957 M. Didalam ajarannya, tarekat Syattariyah lebih menekankan pada pengucapan tahlil yang ditujukan untuk mengagungkan asma Allah dan keindahan Allah. Lafal tahlil ini diucapkan setelah sholat Isya' dan Shubuh sebanyak 100 kali dalam setiap harinya. Menurut beberapa sejarawan, tarekat Syattariyah pada abad XVI telah dikembangkan oleh Abdurrauf dari Aceh, tarekat ini disebarkan sampai ke Jawa yang diawali dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sampai Jawa Timur oleh seorang muridnya, yaitu Abdul Muhyi. Sedangkan tarekat Syattariyah di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul pertama kali diperkenalkan oleh KH. Mohammad Romli kemudian diteruskan oleh KH. Ahmad Mazuqi dan KH. Ahmad Zabidi sampai sekarang. Di bawah kepemimpinannya, tarekat Syattariyah dibawanya mengalami perkembangan yang sangat berarti dimulai dengan adanya pembukuan kitab amalan untuk para jama'ah dilanjutkan dengan terstukturisasinya pelaksanaan amalan harian tarekat sampai dengan terencananya pengajian rutin untuk para jama'ah. Dalam setiap pelaksanaanya (pengajian), jama'ah yang datang tidak hanya datang dari lingkungan wilayah masyarakat Giriloyo saja akan tetapi datang dari berbagai lapisan penjuru Bantul. Bahkan sangking ramainya jama'ah yang mengikuti pengajian maka pada tahun 2000 dikembangkan sistem visualisasi melalui TV yang dipasang di rumah-rumah penduduk kompleks sekitar dan halaman terbuka. Berdasarkan kecenderungan ini, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang tarekat Syattariyah. Agar pembahasannya tidak terlalu melebar maka penulis memfokuskan pembahasannya pada kepemimpinan KH. Ahmad Zabidi dalam mengembangkan tarekat Syattariyah di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul (1991- 2007). Tahun 1991 KH. Ahmad Zabidi menjabat sebagai mursyid, sedangkan tahun 2007 M sebagai batas akhir dari penelitian ini, karena pada tahun ini tarekat mengalami perkembangan yang sangat berarti. Sedangkan untuk metode penelitiannya penulis menggunakan empat metode yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Intepretasi dan Penafsiran, Historiografi. Mengenai landasan teori, penulis menggunakan teorinya Max Weber yakni tentang teori kepemimpinan. Weber membagi tipe kepemimpinan yang muncul kedalam tiga kategori yang berbeda yaitu kharismatik, tradisional, dan Rasional. Didalam pendekatannya penulis menggunakan pendekatan historis dan biografis yaitu pendekatan yang menjelaskan tentang catatan masa lampau kehidupan seorang tokoh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. DUDUNG ABDURAHMAN, M.HUM
Uncontrolled Keywords: K.H.Ahmad Zabidi, tarekat, Syattariyah
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 17 Jul 2012 15:52
Last Modified: 21 Dec 2016 09:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1716

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum