GUNUNG DALAM AL-QUR’AN

SAMSUL ARIFIN, NIM. 10530078 (2015) GUNUNG DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (GUNUNG DALAM AL-QUR’AN)
10530078_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (GUNUNG DALAM AL-QUR’AN)
10530078_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Gunung dalam al-Qur’an dideskripsikan sebagai stabilisator kulit bumi, yang digambarkan dengan tanah yang menonjol mencolok di atas yang dipenuhi oleh bukit dan ranting-ranting antara bukit yang satu dengan bukit yang lain saling berkaitan, sehingga dengan adanya gunung bumi ini tidak bergoncang serta terlihat indah di depan mata. Terciptanya gunung karena ada suatu pergerakan bumi dan tumbukan tanah serta lempengan-lempengan bawah bumi yang membentuk kerak bumi secara terus menerus dalam waktu yang sangat lama. Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang alam semesta, salah satu isi yang di maksud adalah gunung. Penyebutan gunung dalam al-Qur’an terdapat dua perkataan Arab jibal atau jabal dan rawa>siya> yang secara jelas menjelaskan bahwa gunung berfungsi sebagai stabilisator bumi. Di sisi lain adanya pengulangan terhadap kata jabal (gunung) di beberapa ayat al-Qur’an, shingga harus dicermati dengan baik dan di sini penulis merasa tertarik untuk mengangkat tema ini menjadi skripsi dengan menggunakan metode tematik, metode ini diharapkan mampu membantu memperoleh pemahaman tentang al-Qur’an yang sangat berdekatan dengan kajian sains, untuk mengingatkan manusia atas perkembangan teknologi serta mengutamakan al-Qur’an dari segala ilmu yang berkembang dalam kehidupan manusia. Dalam penelitian ini penulis secara eksplisit menjelaskan gunung menurut ilmu pengetahuan dan al- Qur’an, Bagaimana Allah mendiskripsikan gunung dalam al-Qur’an, Apa saja fenomena gunung yang diungkapkan oleh al-Qur’an. Hasil penelitian ini adalah gunung dalam bentuk tunggal maupun jamak, disebut secara eksplisit dalam al-Qur’an sebanyak 39 kali (6 bentuk tunggal dan 33 dalam bentuk jamak) dan secara jelas diartikan sebagai stabilisator kulit bumi dalam 10 pernyataan lainnya. Al-Qur’an dan sains secara tegas menggambarkan bahwa gunung diciptakan agar bumi tidak bergoncang, sehingga manusia yang berada di bumi dapat memanfaatkan kekayaan alam yang ada di daerah pegunungan. Terciptanya gunung tidak lepas dengan adanya konsekuensi geologis yang harus dipahami, mengingat banyaknya fenomena gunung meletus yang diakibatkan oleh tangan manusia yang tidak bisa menjaga kelestarian alam. Oleh karena, itu hadirnya gunung di dunia harus dilihat dalam kesadaran moral, manusia yang berada di bumi dituntut untuk memilih cara berprilaku yang berhubungan dengan kelestarian alam terutama di daerah pegunung dan menghindari perbuatan yang berhubungan dengan kerusakan alam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 25 Sep 2015 10:05
Last Modified: 25 Sep 2015 10:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17244

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum