KISAH ASHAB AL-QARYAH DALAM QS. YASIN [36]: 13-29 (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN IBNU KAS\IR DAN M. QURAISH SHIHAB)

LAILA KURNIASARI, NIM. 11530106 (2015) KISAH ASHAB AL-QARYAH DALAM QS. YASIN [36]: 13-29 (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN IBNU KAS\IR DAN M. QURAISH SHIHAB). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KISAH ASHAB AL-QARYAH DALAM QS. YASIN [36]: 13-29 (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN IBNU KAS\IR DAN M. QURAISH SHIHAB))
11530106_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KISAH ASHAB AL-QARYAH DALAM QS. YASIN [36]: 13-29 (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN IBNU KAS\IR DAN M. QURAISH SHIHAB))
11530106_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Salah satu isi kandungan al-Qur’an adalah kisah-kisah umat terdahulu. Kisah mempunyai kedudukan yang penting karena berfungsi sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia. Salah satu kisah dalam al-Qur’an yang jarang dikenal dan belum pernah diangkat dalam skripsi adalah kisah Ashab al-Qaryah, padahal kisah ini berada pada surat yang terkenal yaitu Yasin. Kedua ulama tafsir yang menjadi fokus penelitian ini yaitu Ibnu Kas\ir dan M. Quraish Shihab. Alasan pemilihan keduanya adalah karena perbedaan biografi, guru-guru, dan latar belakang keilmuan antara keduanya. Dari perbedaan tersebut, tentunya penafsiran yang dihasilkan juga berbeda. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan, yaitu suatu penelitian yang sumber penelitiannya adalah bahan pustaka. Sumber primer penelitian ini adalah Tafsir al-Qur’an al-‘Azim karya Ibnu Kas\ir dan Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Sumber sekundernya adalah buku dan internet. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif dan metode analisis komparasi, yakni menguraikan penafsiran Ibu Kas\ir dan M. Quraish Shihab tentang kisah Ashab al- Qaryah kemudian membandingkan atau mengkomparasikan penafsiran antara keduanya sehingga terlihat persamaan dan perbedaannya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis yaitu dengan menganalisis tokoh, waktu, tempat, dan alur dari kisah Ashab al-Qaryah. Adapun hasil penelitian ini adalah menurut Ibnu Kas\ir yang dimaksud Ashab al-Qaryah bukanlah penduduk Antiokhia seperti yang dikatakan ulama terdahulu karena riwayat yang menerangkan hal tersebut adalah isra’iliyyat. Menurut Quraish, pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud Ashab al- Qaryah adalah penduduk Antiokhia dan utusan tersebut dari ‘Isa karena mereka terpengaruh oleh Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Baru disebutkan bahwa ‘Isa mengutus tiga orang utusan yaitu Syam’un, Yuhana, dan Bulus ke suatu wilayah dan akhirnya mereka sampai ke Antiokhia. Kisah Ashab al-Qaryah menceritakan tentang dua utusan yang diutus Allah kepada suatu kaum, tapi kaum tersebut mendustakannya. Sehingga diutus kepada mereka utusan yang ketiga. Akan tetapi, mereka tetap menolak dan mengancam akan merajam para utusan. Akhirnya datang seorang lelaki dari ujung kota untuk membela para utusan. Meskipun lelaki tersebut sudah berupaya membela, mereka tidak menghiraukan dan justru membunuhnya. Akhirnya Allah mengazab mereka karena kedurhakaannya mendustakan para utusan. Titik persamaan antara keduanya yaitu sama-sama menjelaskan bahwa yang dimaksud Ashab al-Qaryah bukanlah penduduk Antiokhia. Sedangkan perbedaan penafsiran antara keduanya yaitu terletak pada asal mula Ashab al- Qaryah dan diutusnya tiga utusan, ancaman Ashab al-Qaryah, lelaki dari ujung kota, dan balasan terhadap Ashab al-Qaryah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Afdawaiza M. Ag
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Hubungan Ilmu dan Iman, Hamka, Tafsir al-Azhar.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Sep 2015 08:18
Last Modified: 28 Sep 2015 08:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17270

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum