KENABIAN MENURUT IBNU SINA

RADIYATUN ADABIYAH, NIM. 11510071 (2015) KENABIAN MENURUT IBNU SINA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KENABIAN MENURUT IBNU SINA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KENABIAN MENURUT IBNU SINA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kenabian merupakan salah satu konsep murni yang terdapat dalam Islam. Jika kita menelusurinya dengan jalur filsafat Yunani maupun filsafat Barat yang tidak akan kita temukan pembahasan mengenai konsep kenabian. Konsep ini merupakan inti yang sangat esensial dalam islam, sehingga tidak ada pemikir muslim yang melewati dan tidak membahasnya. Sebagaimana tokoh Ibnu Sina memaparkan tentang konsep kenabian yang menjadi jalan penerus dari paparan pendahulunya al-Farabi. Ibnu sina adalah orang pertama yang dengan jelas memaparkan dan menerima apa yang diterangkan oleh al-Farabi tentang kenabian. Dalam sebuah perkumpulan masyarakat harus ada orang dengan kualitas melebihi diantara rata-rata. Keharusan adanya seorang nabi menurut Ibnu Sina yang terlihat dari pendapatnya mengenai perbedaan dalam hal keutamaan dan keunggulan pada segenap wujud. Ada wujud yang dapat berdiri sendiri dan ada pula wujud yang tidak dapat berdiri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan Ibnu Sina tentang kenabian, dan pengaruh yang dihasilkan untuk mencoba meluruskan kerancuan dari setiap pemikiran yang ada diantara filosof. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat Deskriptif-Analisis. Penelitian ini lebih memfokuskan pada buku-buku karya Ibnu Sina seperti halnya Al-Syifā’, Al-Najāt dan Al-‘Isyārāt. Buku-buku itu yang menjadi buku penting dalam menyimpulkan hasil pemikiran Ibnu Sina tentang kenabian. Hasil analisis ini menjelaskan tentang pandangan kenabian menurut Ibnu Sina yang berawal dari makhluk yang berakal yaitu manusia yang telah disertai dalam diri mereka jiwa yang dapat menjadikannya begitu sempurna dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Ada manusia yang biasa yang hanya terdapat di dalam dirinya akal rasional saja, ada manusia yang mampu mencapai akal melebihi akal rasional yaitu akal aktif, dan ada juga manusia yang telah tercipta dengan segala kelebihan yang dapat melebihi kelebihan manusia lainnya. Manusia yang terakhir adalah manusia yang memiliki akal paling tinggi yaitu akal material. Akal material itu menjadi akal utama yang dapat mengetahui segala yang abstrak dan mampu mewujudkannya pada kehidupan nyata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Imam Iqbal, S. Fil.I, M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Islam, Kenabian, Ibnu Sina,
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 Oct 2015 08:20
Last Modified: 05 Oct 2015 08:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17364

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum