IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin)

SUDARSONO, NIM. 11510076 (2015) IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Diskursus imam perempuan merupakan paradigma yang kontroversi di kalangan ulama. Ancaman antara pro dan kontra dari dulu sampai sekarang tidak kunjung usai. Seakan-akan wacana seperti imam perempuan menjadi sebuah polemik yang aktual. Ini menandakan bahwa penafsiran terhadap al-Qur’an dan hadis terus berlanjut dan tidak perna mati. Menjadi keniscayaan apabila penafsiran al-Qur’an dan Hadis stagnan pada waktu dulu. Maka al-Qur’an dan hadis tidak lagi sebagai petunjuk ataupun jalan hidup manusia, akan tetapi al-Qur’an sebagai hiasa yang hanya bisa dikenang dan dipajang. Tetapi tidak seperti itu, realitasnya al-Qur’an masih digunakan sebagai pentunjuk dan jalan hidup umat Islam. Buktinya, umat Islam masih menafsirkan al-Qur’an dan Hadis yang berkaitan dengan imam perempuan dalam shalat. Meskipun argumentasi para ulama ada yang pro dan kontra tetapi yang menarik untuk dikaji dalam studi hermeneutika dengan pandangan Amina Wadud Muhsin adalah menafsirkan al-Qur’an dengan metologi baru yakni hermeneutika. Penelitian ini menggunakan analisis hermeneutika yang dikembangkan oleh Amina Wadud Muhsin, dengan harapan dapat memunculkan pesan-pesan yang dinamika dari konteks “Imam Perempuan Dalam Shalat” yang terkandung di dalamnya dengan penelaahan analitis dan metologis terhadap konsep-konsep yang tampak memainkan peran dalam pembentukan visi Qur’anik dan menemukan weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat. Selanjutnya, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pertama pandangan ulama tentang imam dalam shalat dan pandangan ulama tentang imam perempuan dalam shalat. Kedua meneliti tentang boleh tidaknya seorang perempuan menjadi imam shalat dengan pandangan para ulama dan analisis pemikiran Amina Wadud Muhsin. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa seorang perempuan menjadi imam dalam shalat menurut Amina Wadud Muhsin dengan pernyataan boleh, dengan landasan pada Hadis dari Ummu Waraqah dan al-Qur’an juga tidak ada ayat-ayat yang melarang perempuan menjadi imam dalam shalat. Oleh karena itu, menurut Amina Wadud Muhsin menganggap bahwa untuk memahami al-Qur’an dan hadis selalu dan harus melacak konteks historis dan sosiologinya sehingga dapat menemukan jawaban yang objektif dan rasional dengan menggunakan pendekatan hermeneutikan dan masuk dalam paradigma hermeneutika filosofis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: Imam Perempuan, Qur'an dan Hadis, aminan Wadud Muhsin
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 05 Oct 2015 08:20
Last Modified: 05 Oct 2015 08:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17366

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum