MELACAK AKAR EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI TENTANG PEMIKIRAN SA’ID ISMAIL ALI)

ANDI LUQMANUL QOSIM, LC., NIM. 1320412192 (2015) MELACAK AKAR EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI TENTANG PEMIKIRAN SA’ID ISMAIL ALI). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MELACAK AKAR EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI TENTANG PEMIKIRAN SA’ID ISMAIL ALI))
1320412192_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MELACAK AKAR EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI TENTANG PEMIKIRAN SA’ID ISMAIL ALI))
1320412192_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Konsep pendidikan Islam berangkat dari gagasan-gagasan para pendidik klasik (ulama). Fokus kajiannya cenderung membidik pendidikan Islam secara praksis sehingga mengabaikan aspek epistemologis. Ketidakseimbangan ini melemahkan konseptualisasi pendidikan Islam yang terlahir melalui embrio pemikirannya. Maka secara tidak langsung gerak pendidikan Islam menyempit dikarenakan ruang epistemologinya kalah bersaing dengan pendidikan Barat. Tak ayal jika pendidikan Islam sekarang ini mengalami pasang-surut yang tidak berkesudahan. Sebagai pemikir pendidikan Islam yang lahir dan tumbuh-kembang di Cairo, Sa‟id Ismail Ali mencoba menghadirkan pendidikan Islam dari konseptualisasi pemikirannya yang berangkat dari warisan pendidikan Islam (almauru> s\ at-tarbawy al-isla>mi). Baginya, warisan tersebut memiliki corak pendidikannya secara mandiri yang tidak selalu dikaitkan dengan pendidikan Barat, baik dari epistemologi, ideologi, prinsip, konsep, terma, metode, sistem, kelembagaan hingga pola pengajarannya. Atas dasar itu, pendidikan Islam akan menggali warisannya sendiri sebagai upaya untuk mengenali identitasnya serta mengembangkan konsep-konsep kependidikannya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa epistemologi pendidikan Islam dapat dikenali dengan mempertegas identitasnya melalui warisan budaya (almauru> s\ as\-s\aqafi ) dan peradaban Islam (al-mauru>s\ al-h}ad}a>ry al-isla>my) berupa kehadiran madrasah Fiqih, Teologi, Filsafat dan Tasawuf yang merupakan produk tradisi aliran-aliran pemikiran Islam. Pernyataan ini didasarkan atas pemetaan epistemologi pendidikan Islam dari madrasah-madrasah tersebut yang secara langsung berasal dari al-Qur‟an dan as-Sunah sebagai sumber otoritatif Islam. Madrasah Fikih merupakan tampilan epistemologi pendidikan Islam yang tercetus dari nalar „amaliah‟ Nabi, para sahabat dan kalangan fukaha. Sedangkan madrasah Teologi lewat pendidikan tauhidik yang digagas para agamawan (mutakallimu>n). Adapun madrasah Filsafat menunjukkannya dengan menginstruksikan pola berfikir secara filosofis dan terstruktur seperti yang digagas filosof muslim. Terakhir, madrasah Tasawuf mengusung dimensi esoteris untuk mengidentifikasi identitas epistemologisnya. Semuanya saling bersinergi dalam membangun identitas pendidikan Islam dan merumuskan konsep pendidikan Islam ideal melalui konsep kebebasan dan keadilan. Kedua konsep tersebut adalah kontribusi pemikiran pendidikan secara nyata yang sesuai dengan tujuan sosial pendidikan Islam. Dalam konteks keindonesiaan, konsep pendidikan Islam ideal yang digagas Sa‟id melalui model madrasah pemikiran dan konsep kebebasan-keadilannya dapat diaplikasikan secara berkala dalam pola pendidikan pesantren, mengingat lembaga tersebut merupakan transformasi lembaga pendidikan Islam dengan mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman tanpa mencerabut akar keislaman dan keindonesiannya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Mahmud Arif, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: epistemologi, pendidikan Islam, pemikiran, madrasah
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 22 Oct 2015 11:14
Last Modified: 22 Oct 2015 11:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17509

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum