KETERKAITAN SCIENTIFIC LEARNING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Kajian Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Budi Mulia Dua Sedayu Bantul)

NURUL YUSRI, NIM: 1220420006 (2015) KETERKAITAN SCIENTIFIC LEARNING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Kajian Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Budi Mulia Dua Sedayu Bantul). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KETERKAITAN SCIENTIFIC LEARNING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Kajian Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Budi Mulia Dua Sedayu Bantul))
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (KETERKAITAN SCIENTIFIC LEARNING DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Kajian Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Budi Mulia Dua Sedayu Bantul))
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa sangat penting dimulai dari pendidikan dasar. Diperlukan metode pembelajaran ilmiah untuk melatih kemampuan siswa dalam memahami konsep dan peka akan masalah yang terjadi sehingga dapat mengaplikasikan konsep dalam situasi yang berbeda khususnya dalam materi IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan scientific learning dan kemampuan berpikir kritis siswa serta menganalisis dan mengeksplorasi keterkaitan keterampilan scientific learning dengan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V di SD Budi Mulia Dua Sedayu Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi concurrent embedded design, sampel dipilih dengan menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi didapatkan sampel sejumlah 38 siswa. Pada penelitian ini, kriteria berpikir kritis banyak ditemukan dalam aktifitas scientific learning. Berdasarkan hasil penelitian, Keterampilan Scientific learning guru menunjukkan paling dominan dalam mengelola objek studi, sedangkan paling lemah dalam keterampilan mengevaluasi dan memantau. Keterampilan scientific learning guru berkaitan dengan keterampilan scientific learning siswa paling dominan terkait oleh prosedur guru dalam mengelola objek studi berupa penugasan mandiri diantaranya 1) mencari referensi materi cahaya dan alat optik melalui berbagai sumber, 2) mencari pengertian dan sifat-sifat cahaya melalui buku referensi, 3) mencari pengertian dan apa saja yang termasuk dalam alat-alat optik, 4) membuat percobaan sederhana atau karya berteknologi sederhana, 5) praktik menerapkan prinsip-prinsip cahaya pada percobaan ataupun karya berteknologi sederhana, 6) memberikan kesimpulan sesuai dengan capaian belajar siswa. Adapun keterampilan guru lainnya (memantau, menfasilitasi, dan mengevaluasi) tidak berkaitan langsung dengan keterampilan scientific learning siswa, disebabkan guru tidak melibatkan siswa secara langsung pada keterampilan guru tersebut. Sedangkan scientific learning skill siswa (mengamati, mengukur, mengklasifikasi, mengomunikasi, memperkirakan, dan menyimpulkan) menunjukkan lebih dari setengah jumlah siswa (67,5%) kategori tinggi dan hanya sebagian kecil berkategori sangat tinggi. Kemampuan berpikir kritis siswa (memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan penjelasan lanjut, mengatur strategi dan taktik) menunjukkan mayoritas siswa (75%) kategori tinggi. Pada analisis keterkaitan didapatkan kontribusi efektif mengamati (5,9%) dan mengklasifikasi (1%) terhadap memberi penjelasan sederhana. Selain itu mengamati (19,3%) juga berkaitan terhadap kemampuan membangun keterampilan dasar. Pada indikator menyimpulkan, aspek mengomunikasikan berkontribusi sebesar 3,4%, sedangkan indikator memberi penjelasan lanjut dipengaruhi aspek mengamati (9,5%), mengklasifikasi (0,8%) dan mengomunikasi (2,4%), dan indikator terakhir adalah kemampuan mengatur strategi dan taktik siswa dipengaruhi aspek mengamati (12%). Pada analisis regresi diperoleh nilai R sebesar 0,776 dengan R Square 0,602 (60,2%). dapat disimpulkan bahwa keterampilan scientific learning siswa berpengaruh secara signifikan (60,2%) terhadap berpikir kritis. Keterampilan siswa dalam scientific learning tidak terlepas kaitannya dengan scientific learning skill guru. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua keterampilan scientific learning guru berkaitan dan memberikan pengaruh terhadap scientific learning skill siswa. Kata kunci: scientific learning, kemampuan berpikir kritis

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Istiningsih, M.Pd.
Uncontrolled Keywords: scientific learning, kemampuan berpikir kritis
Subjects: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Guru MI
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Oct 2015 08:14
Last Modified: 21 Oct 2015 08:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17552

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum