KONFLIK SUNNI DAN SYIAH DI INDIA PADA MASA SULTAN AKBAR 1556-1605

FITRI SARI SETYORINI, NIM: 1220510094 (2014) KONFLIK SUNNI DAN SYIAH DI INDIA PADA MASA SULTAN AKBAR 1556-1605. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONFLIK SUNNI DAN SYIAH DI INDIA PADA MASA SULTAN AKBAR 1556-1605)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KONFLIK SUNNI DAN SYIAH DI INDIA PADA MASA SULTAN AKBAR 1556-1605)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Mughal merupakan dinasti Muslim terbesar yang pernah berkuasa di India. Salah satu periode keemasan Mughal terjadi pada pemerintahan Sultan Akbar yang memerintah dari tahun 1556-1605. Pada periode ini kejayaan Mughal tidak hanya dibuktikan dengan luasnya wilayah India yang berhasil ditaklukan, tetapi juga majunya pemerintahan Mughal dari segala segi. Hampir di semua sektor kehidupan, Sultan Akbar berhasil membawa Mughal menjadi salah satu dinasti Muslim terbesar sehingga pantas disejajarkan dengan dinasti Islam lainnya, Shafawiyah, dan Turki Usmani.Perkembangan agama Islam pada masa pemerintahan Sultan Akbar mengalami pasang surut dan tidak jarang berujung pada konflik antara satu golongan dengan golongan yang lain. Meskipun benihbenih perselisihan telah terjadi sejak periode pemerintahan Sultan Babur, namun perselisihan di antara mereka mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Akbar. Tesis ini memfokuskan pembahasan kepada sebab terjadinya konflik Sunni dan Syiah yang terjadi pada pemerintahan Sultan Akbar dan dampak yang ditimbulkan akibat konflik. Untuk menganalisa permasalahan konflik yang terjadi penulis menggunakan kerangka teori The Function of Social Conflict dari Lewis A. Coser. Konflik Sunni dan Syiah yang terjadi pada pemerintahan Sultan Akbar merupakan titik klimaks dari perselisihan keduanya yang terjadi sejak pemerintahan Sultan Babur. Faktor agama dan politik menjadi faktor utama yang menjadi penyebab semakin runcingnya konflik keduanya karena saling memperebutkan pengaruh politik di dalam istana Mughal. Di samping itu kondisi heterogenitas masyarakat India menjadi faktor lain penyebab konflik keduanya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan sosial budaya dan teori The Function of Social Conflict dari Lewis A. Coser sebagai alat analisa pembahasan konflik Sunni-Syiah pada masa pemerintahan Sultan Akbar. Pendekatan sosial budaya digunakan untuk melihat aspek pluralisme masyarakat India pada waktu itu. Sementara itu, teori Lewis A. Coser berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati. Dalam teorinya Coser mengemukakan gagasan bahwa konflik tidak selalu berdampak negatif dan merusakkan sistem itu sendiri. Teori Coser menitik beratkan pada fungsi-fungsi positif dan akibat-akibat positif konflik dalam masyarakat. Konflik yang terjadi baik di kalangan intern sebuah kelompok maupun antar kelompok justru bisa menguntungkan sistem itu sendiri. Konflik Sunni-Syiah merupakan peristiwa normal yang dapat memperkuat struktur hubungan-hubungan sosial antar elemen dalam sistem pemerintahan Mughal itu sendiri. Keyword: Sultan Akbar, Mughal, 1556-1605, Sunni, Syiah, Teori Konflik, Lewis A. Coser.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Sultan Akbar, Mughal, 1556-1605, Sunni, Syiah, Teori Konflik, Lewis A. Coser.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Oct 2015 08:27
Last Modified: 08 Oct 2015 08:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17591

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum