REKONSTRUKSI METODOLOGI KRITIK MATAN HADIS SALAH AL-DIN IBN AHMAD AL-IDLIBI

ALMA'ARIF, 1320510013 (2015) REKONSTRUKSI METODOLOGI KRITIK MATAN HADIS SALAH AL-DIN IBN AHMAD AL-IDLIBI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REKONSTRUKSI METODOLOGI KRITIK MATAN HADIS SALAH AL-DIN IBN AHMAD AL-IDLIBI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (REKONSTRUKSI METODOLOGI KRITIK MATAN HADIS SALAH AL-DIN IBN AHMAD AL-IDLIBI)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Latar belakang penelitian tesis ini adalah bahwa sebagai teks normatif setelah al-Qur’an, hadis berisi sejumlah ajaran, doktrin, konsep maupun tuntunan hidup yang kesemuanya itu terangkum dalam matan. Atas dasar itu, kajian mengenai matan tersebut harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, accountable dan meminimalisir sejumlah masalah hingga matan tersebut diterima dan dapat diamalkan dalam kehidupan. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan utama dari kajian matan dan harus secara terus-menerus dikembangkan. Selain pentingnya kajian matan tersebut, seakan-akan telah diabaikan oleh para ulama’ muhaddisin. Mereka sangat fokus pada kajian sanad hingga telah memunculkan kitab-kitab ‘ulum al-hadis yang sangat banyak. Bahkan, ada adegium yang selalu mereka pegangi, yaitu kulluma sahha sanaduhu sahha matnuhu wa bil aksi (setiap hadis yang sanadnya sahih maka matannya juga sahih, begitu juga sebaliknya). Di saat ulama’ muhaddisin terlihat hanya beroreintasi membahas kritik sanad, dan meskipun ulama’ mulai membuat kriteria (ma’ayir kesahihan dan pemahaman matan hadis, ada ulama’ Syiria yang menekuni bidang kritik matan hadis, yakni Salah al-Din ibn Ah}mad al-Idlibi. Ia menulis sebuah kitab yang secara khusus membahas metodologi kritik matan, yaitu Manhaj Naqd al-Matn ‘Inda ‘Ulama’ al-Hadis al-Nabawi (Metodologi Kritik Matan Hadis menurut para Ulama’ Hadis). Karya ini menarik untuk dikaji, karena penulisnya menyandarkan pandangannya kepada ulama hadis. Namun demikian, bila dicermati secara detail, tidak jarang ditemukan kritik-kritik penulisnya terhadap pandangan-pandangan ulama hadis. Oleh karena itu, ada dua rumusan masalah yang peneliti (tesis ini) ajukan, yaitu (1) mengapa Salah al-Din ibn Ahmad al-Idlibi menulis kitab Manhaj Naq al-Matn ‘Inda ‘Ulama’ al-Hadis al-Nabawi? (2) bagaimana jika konsepnya tersebut direkonstruksi dan bagaimana hasil rekonstruksi tersebut? Untuk menjawab permasalahan ini, peneliti menggunakan teori Fazlur Rahman yang menggunakan kaca mata ilmu sejarah dan al-Qur’an dalam melihat sebuah (matan) hadis Nabi, khususnya terkait dengan rumusan masalah penelitian yang kedua. Adapun hasil penelitian tesis ini menunjukkan: (1) tujuan Salah al-Din ibn Ahmad al-Idlibi menulis buku Manhaj Naqd al-Matn ‘Inda ‘Ulama’ al-Hadis al-Nabawi adalah untuk menyangkal dan sekaligus membuktikan ketidakbenaran tuduhan dan kecaman bahwa ulama’ hadis tidak peduli dengan kritik matan hadis. Menurut al-Idlibi, ulama hadis telah membuat konsep kritik matan hadis secara komprehensif.; (2) ada pergeseran kritik matan hadis, di mana ulama muhaddisin sangat konsen menjaga keutuhan teks hadis. Namun, demikian, dalam buku Manhaj Naqd al-Matn ‘Inda ‘Ulama’ al-Hadis al-Nabawi, al-Idlibi tidak hanya konsen menjaga keutuhan teks semata, melainkan sudah masuk pada wilayah pemahaman. Bila pandangan al-Idlibi ini dihubungkan juga dengan teori Fazlur Rahman, maka diperoleh gambaran bahwa ulama hadis konsen menjaga keutuhan teks; sementara al-Idlibi konsen menjaga keutuhan teks dan masuk pada wilayah pemahaman hadis; dan Fazlur Rahman konsen pada penggalian nilai moral dan kontekstualisai di era kekinian; dan (3) rekonstruksi (pembangunan kembali) konsep kritik matan hadis al-Idlibi dengan konsep Fazlur Rahman adalah: (a) matan hadis tidak bertentangan dengan al-Qur’an; (b) matan hadis tidak bertentangan dengan hadis sahih lainnya; (c) matan hadis tidak betentangan dengan akal, indera dan sejarah; (d) matan hadis tidak menunjukkan sesuatu yang tercela dan hina, baik dari sisi makna maupun dari sisi zahir redaksinya; (e) mengambil nilai universal dari matan hadis yang bersifat relatif lokalistik dan temporal; (f) mengambil nilai dan inti pelajaran dari hadis-hadis yang bersifat kasuistik; (g) menolak hadis-hadis prediktif yang tidak mendapat dukungan al-Qur’an; (h) menolak hadis-hadis yang tidak menjadi bayan ta’kid dan bayan tasfir dari al-Qur’an; dan (i) tiga prinsip pengamalan hadis-hadis fad}a’il a’mal: [1] Tidak melebihi tasyri’ yang sarih; [2] Tidak berisi keutamaan tempat-tempat tertentu; dan [3] Menolak hadis-hadis yang berisi keutamaan surah-surah al-Qur’an. Kata Kunci : rekonstruksi, kritik matan hadis, ma’ayir, sahih, hadis-hadis problematis

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Abdul Haris, M.Ag
Uncontrolled Keywords: rekonstruksi, kritik matan hadis, ma’ayir, sahih, hadis-hadis problematis
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Oct 2015 15:01
Last Modified: 07 Oct 2015 15:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17595

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum