METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM KITAB AL-TAFKIR

MOH. AYYUB, NIM : 1320510022 (2015) METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM KITAB AL-TAFKIR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM KITAB AL-TAFKIR)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (METODOLOGI BERPIKIR TAQIYUDDIN AL-NABHANI DALAM KITAB AL-TAFKIR)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini muncul atas dasar kegelisahan penulis akan munculnya banyak aliran dan kelompok dalam Islam. Di mana masing-masing kelompok dan aliranaliran yang ada memiliki konsep dan motodologi masing-masing dalam memahami ajaran Islam. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (library research). Materi disajikan dalam bentuk deskriptif, komparatif, analisis dan sintesis. Penelitian ini mengkaji tentang metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitab al-Tafkir. Taqiyuddin al-Nabhani adalah tokoh dan pendiri Hizbal- Tahrir. Ia banyak menulis kitab tentang berbagai persoalan. Salah satunya adalah kitab tentang berpikir yang berjudul al-Tafkir. Penjelasan sederhana tentang metodologi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani adalah bahwa Taqiyuddin al-Nabhani dalam merealisasikan ide-ide dan pemikiran-pemikirannya menjadikan metode rasional sebagai landasan berpikirnya. Ia menolak menjadikan metode ilmiah sebagai landasan berpikir. Metode rasional dalam pandangannya adalah pemindahan penginderaan terhadap fakta melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan adanya sejumlah informasi terdahulu yang akan digunakan untuk menafsirkan fakta tersebut. Selanjutnya, otak akan memberikan penilaian terhadap fakta tersebut. Penilaian ini adalah pemikiran (fikr) atau kesadaran rasional (al-idrak al-‘aqli). Metode rasional adalah metode berpikir yang diperoleh langsung oleh manusia. Objeknya adalah hal-hal yang bersifat material dan non-material. Hasil dari penelitian ini adalah menjadikan metode rasional sebagai metode yang layak dijadikan sebagai asas berpikir dan layak diterapkan pada segala pembahasan. Oleh karena itu, metode rasional wajib dijadikan sebagai asas berpikir. Melalui metode rasionallah muncul sebuah pemikiran. Tanpa melalui metode rasional, tidak akan mungkin muncul pemikiran baru. Dengan perantaraan metode rasional akan diperoleh pemahaman tentang berbagai fakta ilmiah, dengan jalan pengamatan, percobaan, dan penyimpulan. Dengan perantaraan metode rasional akan diperoleh pemahaman tentang fakta-fakta logis, fakta-fakta sejarah, berikut pembedaan antara yang benar dan yang salah dari fakta-fakta sejarah tersebut. Dengan perantaraan metode rasional pula akan diperoleh pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan, serta hakikat ketiganya. Upaya rekonstruksi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjadikan metode rasional perspektif Taqiyuddin al-Nabhani tetap up to date di era globalisasi saat ini. Metode progresif ijtihadi Abdullah Saeed dijadikan sebagai landasan teori dalam merekonstruksi metodologi berpikir Taqiyuddin al- Nabhani. Konstribusi nyata yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah menyajikan relevansi berpikir Taqiyuddin al-Nabhani terhadap problematika kontemporer di luar konsep khilafah. Sehingga wujud Islam rahmatan lil ‘alamîn akan tampak secara nyata. Kata Kunci : Taqiyuddin al-Nabhani, Metode Rasional, at-Tafkir

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Robby Habiba Abror, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Taqiyuddin al-Nabhani, Metode Rasional, at-Tafkir
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Oct 2015 08:28
Last Modified: 08 Oct 2015 08:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17599

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum